
Penyebab Sakit Betis Cara Tepat Mengatasinya
Kitakini.news – Sakit betis merupakan hal yang cukup umum terjadi dan sering dihubungkan dengan kram otot yang dapat disembuhkan hanya dengan pijat. Namun, sebenarnya ada banyak kondisi lain yang bisa mengakibatkan sakit betis, mulai dari yang sama ringannya dengan kram otot hingga yang berat dan perlu penanganan yang serius.
Penyebab Sakit Betis
Sakit betis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gangguan pada otot, sendi, tendon, pembuluh darah, saraf, tulang, atau kulit di sekitar betis. Kondisi ini bisa terjadi saat berolahraga, bekerja, bahkan tidur. Keluhan yang dialami pun bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya.
Melansir Alodokter, di bawah ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sakit betis:
1. Kram otot
Kram terjadi ketika otot mengalami kontraksi atau mengencang secara tiba-tiba. Sakit betis karena keram otot biasanya diakibatkan oleh olahraga atau aktivitas berat yang dilakukan mendadak dan berlebihan, dehidrasi, maupun cedera otot.
2. Otot tegang
Sakit betis karena otot tegang umumnya terjadi saat kelelahan atau setelah penggunaan otot betis secara berlebihan. Ini juga bisa terjadi di tengah olahraga yang banyak melibatkan otot betis dan tulang, misalnya berlari, berenang, atau bersepeda.
3. Memar
Biasanya kondisi ini diakibatkan oleh cedera atau luka karena terjatuh maupun terbentur. Luka memar disebabkan oleh pecahnya jaringan kapiler di bawah kulit yang kemudian tampak sebagai perubahan warna pada kulit akibat rembesan darah.
Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang lebih serius yang dapat menyebabkan sakit betis, yaitu:
1. Trombosis vena dalam (deep vein thrombosis)
Deep vein thrombosis merupakan penggumpalan darah yang terjadi di pembuluh darah vena dalam yang terdapat di bagian paha dan betis. Selain sakit betis, kondisi ini juga ditandai dengan pembengkakan betis, betis terasa panas, dan perubahan warna betis menjadi lebih pucat atau kemerahan.
2. Skiatika
Skiatika terjadi karena terjepitnya saraf pada panggul. Kondisi ini biasanya menimbulkan rasa sakit yang menjalar dari panggul, bokong hingga tungkai, termasuk pada betis. Tingkat keparahan nyeri yang dirasakan bisa berbeda mulai dari yang ringan, berat dan hingga yang mengganggu kegiatan sehari-hari.
3. Tendinitis
Sakit betis juga dapat disebabkan oleh tendinitis atau peradangan tendon yang terjadi pada tendon Achilles. Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit di area sekitar tumit hingga betis. Biasanya, tendinitis tendon Achilles terjadi karena penggunaan otot betis yang berlebihan, misalnya ketika banyak menaiki tangga.
4. Neuropati diabetik pada saraf tepi
Neuropati diabetik merupakan komplikasi dari penyakit diabetes. Pengidap diabetes yang tidak terkontrol kadar gulanya bisa mengalami kerusakan pada saraf, tak terkecuali saraf di betis. Hal ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman seperti ditusuk-tusuk atau rasa panas di betis.
5. Sindrom kompartemen
Sindrom kompartemen terjadi karena peningkatan tekanan di dalam kompartemen otot. Sakit betis yang terjadi karena sindrom kompartemen umumnya terjadi akibat cedera yang hebat pada area tersebut, misalnya patah tulang kering yang melukai jaringan otot, pembuluh darah, dan saraf di sekitar patahan.
6. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira. Penyakit ini disebarkan melalui paparan air atau tanah yang terkontaminasi urine atau darah hewan, seperti tikus, sapi, atau anjing, yang terinfeksi bakteri ini.
Selain sakit betis, leptospirosis juga menimbulkan gejala lainnya seperti demam, mual, muntah, akit perut, diare, sakit kepala, s dan menguningnya kulit dan mata.
Cara Tepat Mengatasi Sakit Betis
Metode pengobatan untuk menangani sakit betis berbeda-beda, tergantung kondisi yang dialami. Untuk penyebab sakit betis yang ringan, kamu bisa menanganinya secara mandiri di rumah. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati sakit betis:
- Hentikan aktivitas.
- Istirahatkan kaki dengan berbaring dan memosisikan kaki lebih tinggi dari badan.
- Kompres bagian betis yang sakit dengan es selama sekitar 20 menit.
- Lakukan peregangan ringan untuk kaki.
- Konsumsi obat pereda rasa sakit, seperti ibuprofen atau paracetamol, bila perlu.
Untuk mencegah sakit betis dan cedera pada otot serta sendi, pastikan kamu selalu melakukan peregangan sebelum dan sesudah berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Mengonsumsi air putih yang cukup bisa mencegah dehidrasi, sekaligus menurunkan risiko cedera saat melakukan aktivitas.
Penyebab sakit betis yang lebih serius perlu diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jika sakit betis yang kamu rasakan disertai kaki pucat, terasa lemas, bengkak, kesemutan, dan membuat kamu sulit melakukan aktivitas, segera periksakan kondisi Anda ke dokter.