Thursday Kamis, 11 Agustus 2022
Forums
Advertisement
Edit
Kitakini News Kitakini News
  • most recent news
  • trending news
  • most read
  • All Video
  • Image gallery
  • more
  • Accessibility
  • Help
  • Contact
  • About qoxag
Kitakini News Kitakini News

Breaking News

Mungkin Masih Sering Dilakukan, Ini 6 Kesalahan Memakai Facial Wash

4 Kebiasaan Buruk yang Dapat Memicu Kecemasan

Atta Halilintar Bilang Menjadi Tugasnya Menafkahi Istrinya

Camilan Lezat untuk Anak di Rumah, Ini Resep Bakpao Mini

5 Makanan dan Minuman Penyebab Heartburn, Apa Saja?

Sah Cerai Sule Minta Isu Perselingkuhan Berhenti jadi Pembahasan

Begini Cara Mencari E-mail yang Diarsipkan di Gmail

Damkar Padang Evakuasi Ular Besar Terjepit Pipa Air

Kasus Penikaman Pelajar SD, Pelaku Ancam Bunuh Sekeluarga

Anya Geraldine Jalani Melukat Netizen Pikir Pindah Agama

Kitakini News Kitakini News
  • Home
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Ekbis
  • Features,Wisata & Kuliner
  • Teknologi,Selebriti & Gaya Hidup
  • Kesehatan & Kecantikan
 Subvarian BA.5 Paling Banyak Menyebar di Indonesia
Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5. (foto: GEN)
News Seputar Covid 19

Subvarian BA.5 Paling Banyak Menyebar di Indonesia

by heru Sabtu, 6 Agustus 2022 45 2 min read

Kitakini.news – Subvarian BA.5 menjadi virus yang paling banyak menyebar tidak hanya di Amerika Serikat, tapi juga diberbagai negara lainnya, termasuk Indonesia.

Namun ada gejala Subvarian BA.5 yang membedak dengan beberapa varian Covid-19 sebelumnya.

Seperti dilansir dari Inilah.com, Sabtu (6/8/2022), para ahli mengatakan secara garis besar gejala Subvarian ini ini tidak memiliki banyak perbedaan dibandingkan dengan varian Omicron sebelumnya.

Pasien yang terinfeksi BA.5 biasanya mengalami gejala batuk, pilek, sakit pada tenggorokan (radang), nyeri sendi, sakit kepala dan merasa kelelahan.

Namun ada satu yang membedakan BA.5 dari varian lain adalah jarang ditemukan pasien BA.5 yang mengalami anosmia atau kehilangan indera perasa dan penciuman.

“Pasien BA.5 juga jarang mengalami sesak napas, gelaja yang paling dirasakan oleh pasien dengan varian Delta atau varian COVID lainnya,” ujar dokter spesialis penyakit menular dari University of California, San Francisco Dr. Peter Chin-Hong.

Sementara itu ahli penyakit paru dari Cleveland Clinic Dr. Joseph Khabbaza mengatakan pasien BA.5 cenderung mengalami gejala pada pernapasan bagian atas mulai dari pangkal tenggorokan hingga ujung hidung.

“Banyak pasien dengan BA.5 yang mengalami rasa sakit akibat penyumbatan sinus dan radang tenggorokan yang cukup parah,” kata Khabbaza.

Di Indonesia sendiri berdasarkan data Satgas COVID-19, kasus konfirmasi positif mingguan sudah mengalami kenaikan hingga 15 kali lipat.

Adapun lima daerah penyumbang kasus positif mingguan terbesar Indonesia adalah DKI Jakarta 12,93 persen, Jawa Barat 8,28 persen, Banten 11,85 persen, Jawa Timur 4,15 persen, dan Kalimantan Selatan 12,79 persen.

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengemukakan, Jumat (05/08/2022) kemarin, kehadiran subvrian Omicron BA.4 dan BA.5 tidak bisa dianggap enteng karena menyebabkan lonjakan kasus di beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, Australia dan Singapura.

“Kita harus waspada karena potensi lonjakan kasus itu masih ada. Kita perlu meminimalisir potensi lonjakan kasus dengan belajar dari negara-negara tersebut,” tandas Wiku.

 

 

 

 

 

Redaksi

 

Berikan Komentar:

Share This:

Tags: covid 19 Subvarian BA.5 Wiku Adisasmito
Previous post
Next post
Copyright © 2022 Qoxag. All Right Reserved.

Tambahkan Kitakini News ke Ponsel Kamu

Ya