Kitakini.news – Mengingat permasalahan hubungan (seksual) suami istri merupakan hubungan yang tidak bisa dianggap sepele, maka setiap pasangan muslim harus memahami adab hubungan suami istri secara Islami.
Jangan sampai hubungan romantis yang menjadi harapan, bisa berubah menjadi hubungan yang meresahkan dan bahkan serasa seperti ‘tindakan pemerkosaan’.
Baca juga : Cara mengobati patah hati menurut ajaran Islam
Adab Hubungan Suami Istri dalam Islam
Dilansir dari dalamislam.com, (23/2/2018), menjelaskan beberapa dalil dari nash al Quran dan Hadits yang mengajarkan kepada umat Islam agar memiliki adab dalam ‘hubungan’ suami istri, yaitu sebagai berikut,
1. Dalam Keadaan Bersih
“Agama islam adalah agama yang bersih dan suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan,” (Hadits Riwayat Baihaqi)
2. Menggunakan Wewangian
“Empat macam diantara sunnah para Rasul yaitu berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak, dan menikah,” (Hadits Riwayat Tirmidzi)
3. Berdandan yang Disukai oleh Suami atau Istri
“Sebaik baik istri kalian adalah yang pandai menjaga diri lagi pandai membangkitkan syahwat suaminya,” (Hadits Riwayat Ad Dailami)
4. Di Tempat Tertutup
“Malu itu kebaikan seluruhnya”. (Hadits Riwayat Muslim)
5. Berdoa
(Bismillahi, Allahumma Jannibnasy Syaithoona Wa Jannibisy Syaithoona
Maa Rozaqtanaa)
“Dengan nama Allah, Ya Allah jauhkan kami dari syetan dan lindungi kami dari syetan agar tidak mengganggu apa yang Engkau rezekikan (anak) pada kami,” (Hadits Riwayat Bukhari 6/141 dan Muslim 2/1028)
6. Pendahuluan
“Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istri seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan,” (Hadits Riwayat Tirmidzi)
7. Bersuci Jika Ingin Mengulangi
“Jika salah seorang di antara kalian mendatangi istrinya lalu ia ingin mengulanginya, maka hendaklah ia berwudhu,” (HR Muslim)
8. Mandi Besar (Janabat)
“Apabila kalian junub maka bersucilah,” (Surat al Maidah, ayat 6)
Cara Mandi Besar diawali dengan niat, berwudhu, dan wajib mengguyur seluruh badan dengan air. Boleh diakhiri dengan berwhudu kembali.
9. Tidak Diperkenankan Menolak Keinginan Suami
“Istri mu adalah laksana tempat bercocok tanam bagimu, maka datangilah sebagaimana saja yang engkau kehendaki,” (Surat al Baqarah, ayat 223)
Jelas dari firman Allah tersebut bahwa seorang suami berhak mendatangi istrinya kapan saja sesuai kehendaknya.
10. Tidak Boleh Dilakukan Ketika Istri Sedang Haid
“Hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid dan janganlah dekati mereka sebelum mereka suci,” (Surat al Baqarah, ayat 222)
Darah haid dan nifas adalah darah kotor dan masih terdapat luka di dalam rahim wanita, beresiko menimbulkan infeksi atau penyakit baik pada sang suami maupun istri.
11. Tidak Boleh Melalui Dubur
“Barangsiapa menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad,” (Hadits Riwayat Tirmidzi)
12. Tidak Ada Batasan
“Hubungan badan wajib dilakukan oleh suami yaitu ia punya kewajiban menyetubuhi istrinya selama tidak ada udzur,” (Ibnu Qudamah dalam Al Mughni hal 30)
Diperbolehkan melakukan hubungan suami istri sesuai kehendak keduanya, tidak ada batasan (usia) sebab syahwat sudah menjadi sesuatu yang halal.
13. Mendapat Pahala
“Barang siapa memegang tangan istri sambil merayunya, maka Allah SWT akan menulis baginya 1 kebaikan dan melebur 1 kejelekan serta mengangkat 1 derajat. Apabila merangkul, akan ditulis baginya 10 kebaikan dan melebur 10 kejelekan serta mengangkat 1 derajat”.
Apabila menciumnya, akan ditulis baginya 20 kebaikan dan melebur 20 kejelekan serta mengangkat 20 derajat. Dan apabila senggama dengan nya, maka lebih baik dari pada dunia dan isinya,” (Hadits Riwayat Muslim).
14. Menjaga Kerahasiaan
“Sesungguhnya termasuk manusia paling jelek kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah laki laki yang menggauli istrinya kemudian dia sebarkan rahasia ranjangnya,” (Hadits Riwayat Muslim no. 1437).
Aturan Islam Terhadap Istri yang Menolak Ajakan Suami untuk Berhubungan
Rasulullah Saw bersabda, “Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya (untuk digauli) lalu sang istri tidak memenuhi ajakannya, lantas sang suami tidur dalam kondisi marah terhadap istrinya, maka malaikat melaknat sang istri hingga subuh,” (Hadits Riwayat Bukhari no. 3237 dan Muslim no. 1436).
Dalam hadits lain, Nabi Saw bersabda, “Demi Yang jiwaku berada di tanganNya, tidaklah seorang suami mengajak istrinya untuk digauli lantas sang istri enggan, kecuali Yang di langit marah kepada sang istri hingga suaminya ridho kepadanya,” (Hadits Riwayat Muslim no. 1436).
Editor : Ummi Fatih