Kitakini.news – Bentrok antar mahasiswa belakangan ini memang lagi sering terjadi. Yang lebih parahnya bentrok terjadi bukan antar Universitas melainkan antar fakultas dengan satu Universitas bahkan salah satu peristiwa bahkan satu fakultas. Dimana mereka memakai almamater yang sama, satu almamater sering dikatakan satu atap dan bisa disebut bersaudara. Jadi bukan hal yang biasa mahasiswa dalam satu universitas melakukan bentrok.
Motif dan sebab yang melatarbelakangi bentrok tersebut berbagai macam. Diantaranya karena merasa disepelekan saat geber-geber motor ketika konvoi. Untuk itu, Tim Kitakini News merangkum peristiwa bentrok antar fakultas yang terjadi di Universitas di Indonesia sejak September hingga November 2019 melalui berbagai pemberitaan media online.
Bentrok Antar Fakultas di Nomensen, 1 Mahasiswa Tewas
Bentrok terjadi di Universitas HKBP Nomensen yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur pada Jumat (22/11/2019). Bentrok terjadi antara Fakultas Elektro dengan Fakultas Pertanian yang menewasan satu orang mahasiswa berinisial RS (21) yang merupakan warga Balige.
Diduga bentrokan tersebut dimulai karena adanya dendam lama antara mahasiswa di dua Fakultas tersebut. Kemudian keduanya saling ejek dan bentrokan tersebutpun memuncak. Dari hal tersebut kemudian puluhan mahasiswapun terlibat bentrok dengan cara baku hantam dan saling melempar batu di tengah jalan.
Suasana mencekam tersebut mengakibatkan korban yang berasal dari Fakultas Pertanian Stambuk 2016 mengalami luka tusuk dibagian dada. Korban sempat dibawa ke RSU Dr Pirngadi Medan namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Selanjutnya jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Tingkat II Medan untuk dilakukannya otopsi.
Baca Selanjutnya : Sedih !! 5 Kakek ini Ditemukan Tewas Terbakar Usai Bakar Sampah yang Terjadi di Indonesia
5 Orang Terkena Busur Akibat Bentrok Antar Fakultas di UNM

Peristiwa bentrok tersebut terjadi antara Fakultas Seni dengan Fakultas Bahasa di Universitas Negeri Makassar (UNM). Yang parahnya bentrokan ini terjadi di dalam kampus pada Kamis (21/11/2019) yang mengakibatkan 5 mahasiswa terluka.
Dikutip melalui news.rakyatku.com, bentrokan ini terjadi di sekitar pukul 13.20 Wita. Saat itu sekitar 20 mahasiswa dari Fakultas Seni masuk kedalam wilayah Fakultas Bahasa dengan membawa ketapel, bom molotov, parang serta batu serta senjata tajam. Merekapun langsung melakukan penyerangan terhadap Fakultas Bahasa.
Mereka merusak sekretariat Bestra (Bengkel Sastra) dengan melemparkan tiga bom molotov. Tidak hanya itu, mereka kemudian menuju halaman parkir dan merusak beberapa kendaraan disana. Tak terima Fakultasnya di serang, mahasiswa dari Fakultas Bahasa pun keluar dan mengejar mahasiswa yang menyerang mereka. Hal tersebutpun mengakibatkan keduanya saling serang dengan cara lempar batu dan busur yang mengakibatkan lima orang mahasiswa terluka terkena busur.
Diduga penyerangan tersebut terjadi karena kejadian sebelumnya yaitu Fakultas Seni meminta laporan kasus penganiayaan yang mengakibatkan dua mahasiswa Fakultas Bahasa terkena busur di Polsek Tamalate agar di cabut, namun permintaan mereka tidak di gubris oleh Fakultas Bahasa.
Awalnya Saling Ejek, Dua Fakultas di Universitas Sam Ratulangi Bentrok

Dua fakultas terlibat bentrok di pada Jumat (4/10/2019) sore. Dua fakultas yang bentrok tersebut antara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) dengan Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Diduga karena masalah internal yang membuat dua fakultas tersebut bentrok.
Dilansir melalui inews.id, ribuan mahasiswa dari kedua fakultas saling serang dengan melempar batu. Hal tersebut mengakibatkan kaca gedung di fakultas pecah berantakan. Petugas keamaan kampus tidak dapat membendung emosi mahasiswa.
Keduanya mulai mereda saat pihak kepolisian dan dosen dari kedua fakultas tiba dilokasi untuk menenangkan massa.
Baca Juga : Berikut 3 Tambang Batu Bara yang Pernah Meledak Sepanjang Tahun 2019
Bentrok antar Mahasiswa UIN Alauddin, Ditemukan 13 Gram Ganja

Bentrok terjadi antara mahasiswa Pencinta Alam Sultan Alaudin (Mapalasta) dengan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Alauddin. Kejadian tersebut terjadi pada Senin (30/9/2019). Polres Gowa mengamankan 50 orang anggota Mapalasta.
Dikutip melalui makassarinside.com edisi 2 Oktober 2019, bentrokan ini bermula saat Fakultas Saintek mengirim pesan melalui WA dengan menjelek-jelekkan Mapalasta. Aksi tersebutpun mendapat respon dan pertemuan antara mahasiswa terjadi pemukulan terhadap mahasiswa Fakultas Saintek.
Korban pemukulan kemudian mengadu ke rekan fakultasnya. Akhirnya base camp Mapalasta diserang dan terjadi pembakaran terhadap barang milik Mapalasta.
10 orang dinyatakan sebagai tersangka karena terbukti melakukan tindak pidana kriminal. Dimana mereka melakukan penganiayaan, pengerusakan dan pembakaran. Sementara saat dilakukan pengembangan pasca insiden mengerikan tersebut, pihak kepolisian menyita barang bukti dari base camp Mapalasta berupa 11 bom molotov siap pakai, tujuh bilah parang, dua bilah badik, sembilan buah anak busur, tiga buah ketapel, satu bilah pisau kecil, 36 unit sepeda motor, 54 uni handphone dan beberapa barang yang rusak karena pembakaran.
Selain itu pihaknya juga menyita 13 gram ganja kering di base camp Mapalasta yang diketahui milik AM (21).
Teknik Sipil VS Teknik Mesin USU, Dipicu Karena Geber-geber Motor

Dua kelompok dari mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Sumatera Utara (USU) bentrok pada Kamis (5/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIB. Bentrokan terjadi antara mahasiwa dari Teknik Mesin dengan mahasiswa dari Teknik Sipil yang berakibat tiga mahasiswa mengalami luka-luka.
Dikutip melalui sumutpos.co edisi 6 September 2019, tawura ini berawal saat mahasiswa baru Teknik Mesin merayakan kesenangan karena mendapat seragam jurusan. Mereka kemudian melakukan konvoi keliling kampus dengan menggunakan sepeda motor.
Setibanya didepan gedung Teknik Sipil mereka menggeber-geber sepeda motor. Terkesan Arogan dan pamer, mahasiswa Teknik Sipil tak senang dan kemudian memaki. Hingga akhirnya kedua jurusan inipun saling bentrok dan lempar batu.
Diketahui kegiatan konvoi menggunakan seragam baru merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan. Peristiwa mencekam tersebut bermula dari saling memaki kemudian lempar batu dan akhirnya saling pukul. Akibat kejadian ini perkuliahan di Fakultas Teknik diliburkan selama dua hari. Setelah dilakukan mediasi akhirnya keduanya tidak akan mengulangi perbuatan seperti ini lagi.
Baca Juga : Tragis !! Enam Bocah Tewas Dilindas Truk Selama Tiga Bulan Terakhir