Kitakini.news – Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) hanya mampu tumbuh 4,65% di triwulan I 2020. Pertumbuhan ekonomi Sumut ini turun dibanding triwulan I 2019 yang mencapai 5,31%. Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2020 pertumbuhan ekonomi Sumut mencapai Rp 207,27 triliun turun 0,94% dari triwulan I 2019 yang mencapai Rp 207,42 triliun.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi menjelaskan, ada tiga lapangan usaha utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi triwulan I 2020 ini. Yang tertinggi lapangan usaha Informasi dan komunikasi mencapai 9,97%. Diikuti Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 9,05%. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8,00%; selanjutnya, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 6,61%.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan I-2020, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,49%. Diikuti Perdagangan Besar Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,08%. dan Konstruksi 0,52%.
Struktur perekonomian Sumut triwulan I-2020 didominasi oleh empat lapangan usaha utama, yaitu Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (21,17%). Selain itu, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (19,04%); Industri Pengolahan (18,66%); dan Konstruksi (13,67%). Peranan keempat lapangan usaha tersebut mencapai 72,54% terhadap total PDRB Sumatera Utara (Sumut).
Dari sisi pengeluaran, lanjut Syech Suhaimi, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2020 terhadap triwulan I-2019 atau YoY (year-on-year) ada beberapa komponen yang mengalami pertumbuhan positif. Tetapi ada pula komponen yang mengalami kontraksi. Pertumbuhan tertinggi dicapai Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 7,98%; diikuti Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) 4,73% dan Komponen Ekspor Barang dan Jasa -5,95%.
“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi triwulan I-2020, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni 2,42%, diikuti Komponen PMTB 2,38% dan sumber pertumbuhan ekonomi dari komponen lainnya sebesar -0,15%,” ungkapnya.
Ada Kontraksi Kurang dari 1% di Pertumbuhan Ekonomi Sumut 2020
Sementara itu, struktur PDRB Sumut menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-2020 tidak menunjukkan perubahan berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDRB Sumatera Utara, yaitu sebesar 53,67%.
“Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah PMTB 30,76%; Ekspor Barang dan Jasa 30,57%; Impor Barang dan Jasa 23,84%; dan PK-P 6,22%. Sedangkan peranan Komponen PK-LNPRT dan Perubahan Inventori relatif kecil masing-masing sebesar 0,92 % dan 1,71%,” sebutnya.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan I-2020 terhadap triwulan IV-2019 (q-to-q) mengalami kontraksi menjadi sebesar -0,94%. Hal ini disebabkan oleh kontraksi pertumbuhan pada beberapa lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu Konstruksi 4,16%; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 3,50%; Industri Pengolahan sebesar 2,47%; dan Jasa Perusahaan 1,76%.
“Kontraksi pertumbuhan ekonomi Sumut ini juga disebabkan oleh pertumbuhan negatif yang terjadi hampir di seluruh komponen PDRB pengeluaran. Di mana komponen yang mengalami kontraksi yaitu Komponen Impor Barang dan Jasa 28,60%; Komponen Ekspor Barang dan Jasa 21,50%; Komponen PK-P 11,61%; Komponen PMTB 2,59%, dan Komponen PKRT 0,18%. Sedangkan Komponen PK-LNPRT tumbuh sebesar 0,79%,” pungkasnya.
Kontributor : Amelia Murni