Kitakini.news – Sikap tak bersahabat ditunjukkan Walikota Siantar, Hefriansyah ke publik menuai kritik. Sebagai orang nomor wahid di Siantar, Hefriansyah seharusnya menjadi tauladan, baik dalam bersikap maupun saat berbicara dan bukan malah sebaliknya.
“Dia (Hefriansyah) tidak menunjukkan kedewasaan sebagai bangsawan. Tidak mempunyai nilai-nilai kebangsaan. Tidak punya etika,” ujar anggota DPRD Siantar, Ferry Sinamo, Selasa (11/8/2020).
Hefriansyah sebelumnya terlihat berang menjawab pertanyaan para awak media terkait pertemuannya dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), beberapa waktu lalu.
“Siapa yang bilang, kalian tanya samaku. Makanya cari informasi itu yang akurat jangan mengada-ada. Pake ini (otak)” kata Hefriansyah usai mengikuti rapat paripurna di Gedung Harungguan DPRD.
Tak berhenti disitu. Pria kelahiran 4 September 1973 kembali melontarkan pernyataan tak senonoh tatkala dimintai ulang pendapatnya terkait hasil pertemuan tersebut.
“Makanya informasinya jelas. Coba konfirmasi ke KASN. Kata Kusen itu apa, makanya kau cari pake otak,” katanya Hefriansyah
Menanggapi hal itu, Fery SP Sinamo mengatakan, sikap yang ditampilkan Hefriansyah ke publik berseberangan sebagai seorang kepala daerah.
Mestinya walikota dapat memahami tugas wartawan, yaitu mengumpulkan data dan mengkonfirmasikannya kepada setiap orang yang terkait, termasuk soal issu atau informasi apapun itu.
“Makanya, ketika ada informasi dan dikonfirmasi oleh wartawan, seharusnya dijawab dengan sopan. Dijawab sesuai dengan jabatan. Jangan kayak preman,” terangnya politisi PDI-Perjuangan.
Menurutnya, walikota harus sadar keberadaan pers merupakan bagian dari pilar pembangunan setelah yudikatif, eksekutif dan legislatif. Sehingga lanjutnya walikota semestinya meluruskan informasi jika ada informasi yang keliru atau kurang tepat ke publik.
“Janganlah pakai bahasa kurang tepat, pakai otak segala macam. Tidak sepantasnya wali kota mengucapkan seperti itu. Dia pejabat paling tinggi di daerah Kota Pematangsiantar maka dia harus memberikan teladan, mulai dari cara berbicara, berpakaian dan lainnya. Dia harus menjadi panutan,” kata Fery.
Anggota DPRD Siantar Keberatan dengan Sikap Walikota Siantar
Tak hanya pers saat ini, ia yang pernah terjun ke dunia jurnalis beberapa tahun yang silam juga tersinggung dengan sikap dan pernyataan suami Syahputri Hutabarat.
“Keberatan kita dia seperti itu. Dia harus menarik bahasanya itu. Sampai hari ini saya sebagai anggota PWI non aktif, jelas keberatan. Tidak begitu bahasa seorang pejabat,” kesalnya.
Anggota DPRD lain, Baren Alijoyo Purba mengaku turut kecewa dengan sikap Hefriansyah terhadap wartawan. Baren yang pernah duduk di pemerintahan menyinggung tak sepantasnya kepala daerah bertutur kata kurang beretika di depan publik.
“Saya mulai pegawai biasa dari Golongan IIA sampai IVB, banyak liku-likunya tetapi tidak pernah seperti itu. Apalagi sampai ngomong seperti itu. Justru karena mempunyai kemampuanlah wartawan itu bekerja,” ujarnya.
Ia menduga kejiwaan Hefriansyah sedang tak stabil sehingga lupa kalau wartawan dilindungi Undang-undang dalam bekerja, punyak hak dan kewenangan untuk mengonfirmasi dalam bentuk apapun.
“Wartawan itu dilindungi undang-undang, kalau salah ada mekanismenya. Mungkin lagi stres dia (wali kota),” paparnya.
Kontributor : Tumpal Tanjung