Kitakini.news – Aksi pencurian tanaman bunga dilakukan emak-emak viral di media sosial. Dalam menjalankan aksinya curi bunga, pelaku menggunakan minibus Toyota Avanza dan terekam kamera pengintai atau Closed Circuit Television (CCTV).
Bunga yang dicuri pelaku tersebut ternyata milik Rosenta Pardede di rumah sekaligus usaha butiknya di Jalan Bahkora ll, Kelurahan Marihat Jaya, Kecamatan Siantar Marimbun, Kota Siantar. Perempuan berumur 30 tahun kehilangan bunga kesayangannya yang selama ini dirawat depan pagar rumah.
“Kejadiannya hari Selasa (6/10/2020) pagi sekitar jam 01.30 WIB. Pelakunya itu mamak-mamak, berdualah. Mereka datang ke mari bawa mobil, mungkin suaminya itulah yang bawa. Terus dicabutnya lah bungaku itu dari dalam pot dan langsung pergi,” ujar Rosenta kepada wartawan, Rabu (7/10/2020).
Dari rekaman video CCTV yang viral berdurasi lebih dari satu menit, aksi pelaku tergolong singkat. Bermula saat minibus Toyota Avanza warna hitam berhenti di depan usaha korban. Dari dalam mobil lalu turun seorang perempuan berbadan gempal, berambut pendek.
Wanita itu kemudian dengan segera mencabut sejumlah tanaman bunga dari dalam pot milik korban. Lalu kembali masuk dan membawa bunga ke dalam mobil dan pergi ke arah Jalan Melanton Siregar.
Pelaku Curi Bunga Berharga Ratusan Ribu Rupiah
Korban mengaku bunga yang dicuri itu jenis Agelonema dua buah seharga Rp 200 ribu dan Gelombang Cinta sebanyak tiga buah ditaksir mencapai senilai Rp 400 ribu.
Menurut korban, aksi pencurian baru disadarinya pagi hari ketika hendak membuka tempat usaha. Merasa bunga kesayangannya hilanh korban pun bergegas ke dalam untuk mengecek rekaman CCTV.
Setelah mengetahui bunga kesayangannya itu diembat maling, korban yang kesal langsung memposting kejadian itu di media sosial.
“Dulu dari kecil sampai besar bunga itu saya rawat, kalau di totalkan semua bunga yang dicurinya itu seharga Rp800 ribu lah bang. Selama ini terus nya bunga itu diluar saya letak. Bunga saya baru ini dicuri, tapi di kampung ini sering lah,” katanya.
Korban memilih untuk tidak melaporkan kasusnya pihak yang berwajib dan memilih mengikhlaskannya. Ia hanya berharap agar warga lain dapat berhati-hati untuk meletakkan bunga di depan rumah. ‘Ikhlas saya, tapi sama warga sini mungkin lain lah. Apalagi sudah geram warga sini,” ungkapnya.
Kontributor: Tumpal Tanjung