Kitakini.news – Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Wakajatisu), Jacob Hendrik Pattipeilohy, mengajak semua elemen masyarakat untuk mendukung Pilkada Serentak 2020 di Nisel atau Selatan agar berlangsung aman dan kondusif.
Hal tersebut disampaikan Jacob Hendrik Pattipeilohy saat berkunjung ke Kejaksaan Negeri Nias Selatan, Kamis (4/12/2020). Kunjungan itu dilakukan bersama Tim monitoring dan evaluasi (Monev) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu). Kunjungan itu bertujuan untuk melakukan pemantauan persiapan Posko Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kantor Kejari Nisel.
Ajakan itu disampaikan lantaran bercermin pada pengalaman masa lalu. Di mana, Pemilu dan Pilkada di Kabupaten Nisel atau Nias Selatan sangat berpotensi adanya kecurangan dan kerusuhan
Wakajati Sumut didampingi Asintel Dwi Setyo Budi Utomo, Kasi E Karya Graham Hutagaol, Firman Halawa, Yuliati Ningsih, Cut Indri dan Aisyah. Rombongan disambut oleh Kajari Nisel, Rindang Onasis, Kasi Intel Satria Dharma Putra Zebua, Kacabjari Pulau Tello Sahat Rumahorbo serta Kasi lainnya.
Wakajati berkesempatan untuk melihat langsung ruangan demi ruangan di kantor Kejari Nisel dan berdialog dengan beberapa pegawai honor. Wakajatisu, Jacob Hendrik juga menyemangati dan memberikan motivasi kepada para pegawai yang bertugas di Nias Selatan.
Dalam arahannya, Wakajati Sumut menyampaikan bahwa kedatangan Tim Monev kali ini adalah untuk menindaklanjuti hasil rapat kerja Selasa (3/11/2020). Rapat itu digelar secara vicon dan diikuti seluruh Kajari, Kasi Pidum, Kasi Intel, dan Kasi Datun se Sumatera Utara. Rapat diikuti pejabat Kejari yang daerahnya menyelenggarakan Pilkada serentak 2020.
“Monitoring dan evaluasi yang dilakukan adalah untuk memastikan sudah sejauh mana masing-masing Kejari dalam menindaklanjuti hasil rapat kerja kemarin. Kita berharap masing-masing memiliki terobosan dan konsep yang akan dijalankan dalam mengawal Pilkada tahun ini,” kata Jacob Hendrik.
Wakajatisu Minta Setiap Tahapan Pilkada Nisel Diminta Dikawal
Penguatan skill sangat penting dilakukan, lanjut Jacob Hendrik. Terutama dalam mengusung strategi, konsep dan bagaimana menggerakkan anggota di lapangan, dalam mengawal dan memantau tahapan sampai pada pelaksanaan Pilkada Nias Selatan 2020.
“Kita harus memastikan dalam tahapan Pilkada ini di lini mana bisa terjadi kerawanan serta potensi kecurangan yang membuat masyarat marah. Apa upaya yang harus kita lakukan di lapangan dalam mengantisipasi agar tidak terjadi keributan,” paparnya.
Selain membicarakan kesiapan Kejari Nisel dalam menghadapi Pilkada 2020, Wakajati juga membahas tentang restorative justice (keadilan restoratif) dalam penanganan perkara pidana.
Tujuannya adalah untuk saling bercerita mengenai apa yang telah terjadi, membahas siapa yang dirugikan oleh kejahatannya, dan bagaimana mereka bisa bermusyawarah mengenai hal yang harus dilakukan oleh pelaku untuk menebus kejahatannya.
Hal yang bisa dilakukan meliputi pemberian ganti rugi kepada korban, permintaan maaf, atau tindakan-tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Wakajatisu Tempat Info Pilkada Serentak di Nias Selatan
Di akhir kunjungannya, Wakajati bersama tim melihat langsung Posko Pemantau Pilkada Nias Selatan yang menempelkan informasi terkait Pilkada Serentak 2020 diikuti dua pasangan calon, yaitu nomor urut 1 Dr. Hilarius Duha, SH,MH dan Firman Giawa, SH,MH serta pasangan nomor urut 2 Idealisman Dachi dan Sozanolo Ndruru.
Asintel Kejati Sumut Dwi Setyo Budi Utomo menyampaikan bahwa proses pemantauan Posko Pilkada Nias Selatan 2020 secara real time harus melaporkan sudah sejauh mana tim yang ada di lapangan dalam mengumpulkan data dan melaporkannya ke pimpinan.
“Harapan kita, seluruh Kejari khususnya Kejari yang daerahnya menyelenggarakan Pilkada melaporkan data-data terbaru yang ditemukan di lapangan. ASN dan pegawai kejaksaan dalam menjalankan tupoksinya harus netral dan tidak berpihak ke salah satu pasangan calon,” pungkasnya.
Kontributor: Abimanyu