Kitakini.news – Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan seluruh sektor perekonomian di seluruh negeri, tak terkecuali pariwisata di objek wisata Pulau Kalimantung, Tapanuli Tengah (Tapteng). Adanya aturan ketat dan masih tingginya angka yang terjangkit virus tersebut membuat masyarakat enggan untuk berwisata.
Pengelola kapal penyeberangan ke Pulau Kalimantung yang ditemui Kitakini News, sehari sebelum pergantian tahun (Kamis 31/12/2020), menyampaikan keluhan yang mereka rasakan sejak satu tahun belakangan ini.
Mengawali cerita, Cukong, pemilik kapal berlogo Dolphin mengatakan, tiga atau empat tahun ke belakang Pulau Kalimantung ramai dikunjungi wisatawan. Namun, sejak virus Corona masuk ke Indonesia, antusias pengunjung tak seramai dulu.
“Membawa satu rombongan dalam sehari itu sudah lebih dari cukup bagi kami. Tapi kalau tahun lalu masih ramai, kalau kali ini sepi,” ujarnya.
Cukong mengatakan, terkadang pihaknya harus turun langsung ke tepi pantai untuk menawarkan pengunjung menyeberang ke Pulau Kalimantung. Itu dia lakukan karena tak ada lagi pesanan-pesanan khusus yang datang dari wisawatan sejak jauh-jauh hari.
“Kalau dulu kapal kita sering di booking. Ada saja yang ingin menyeberang, seminggu bisa lima kali wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang ingin ke sana (Pulau Kalimantung),” ujarnya.
Untuk menyeberang ke Pulau Kalimantung sendiri, tambah dia, wisatawan dikenakan Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta. Biaya itu untuk kunjungan ke Pulau Kalimantung sendiri, memancing di tengah pulau, kemudian singgah di Pulau Sitanbarat sebelum akhirnya kembali ke Pantai Pandan.
“Kalau ke Pulau Mursala ada biaya tambahan sekitar Rp 800 ribu lagi. Tapi di situ hanya untuk foto-foto saja, pengunjung tidak diperkenankan turun. Jarak tempuhnya pun jauh, karena kita memutar lagi,” kata dia.
Untuk mengisi kekosongan agar kapal tetap jalan, terkadang ia menawarkan pengunjung Pantai Pandan untuk nyeberang ke pantai Batu Gajah yang jaraknya relatif singkat. Menuju ke sana, wisatawan hanya dikenakan Rp 10.000 sekali jalan. Semakin banyak orang yang mau, semakin banyak pula rupiah yang dia dapatkan.
“Mau gak mau, kita tawarkan yang rutenya pendek dan harganya murah. Biar ada rupiah yang dibawa ke rumah untuk menghidupi anak dan istri,” ungkapnya.
Objek Wisata Pulau Kalimantung Diharapkan Kembali Ramai Pengunjung
Cukong kemudian berharap pandemi segera berakhir, agar sektor pariwisata kembali bergairah. Dia dan rekan-rekannya yang lain ingin minat wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Kalimantung bertambah, sehingga ekonominya membaik.
“Semoga pandemi ini segera berakhir, biar kita bisa ramai lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, Vivi, salah satu pengunjung memuji keindahan panorama di Pulau Kalimantung. Pasir putih dan jernihnya air membuat dia betah berlama-lama, menikmati libur akhir tahun di sana.
“Kita sengaja nyeberang ke sini tangal 31, ngantisipasi ramainya pengunjung pas tanggal 1” katanya.
Meski begitu, dia berharap kebersihan di Pulau Kalimantung tetap terjaga. Sebab, dia melihat masih kurangnya kesadaran pengunjung yang masih mau membuang sampah di sekitar pulau.
“Semoga tempat ini tetap bersih. Kalau bersih, kan semakin banyak pengunjung yang mau ke sini,” pesannya.
Reporter : Syahrial Siregar