Kitakini.news – Enam orang dinyatakan meninggal dunia setelah menghirup gas beracun dari perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power). Ke-enam warga tersebut tewas di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Senin (25/1/2021), diduga setelah menghirup gas beracun pipa gas OTP yang bocor.
Enam korban itu merupakan warga Desa Sibanggor Julu. Bupati Madina, Dahlan Hasan Nasution, membenarkan adanya korban meninggal dunia akibat dari kebocoran gas tersebut.
“Iya benar, saat ini informasi yang saya terima sementara lima orang (korban). Mereka tewas diduga karena menghirup gas,” ujar dia dari seberang telepon.
Dia mengatakan, sampai dengan saat ini ada enam warga yang dinyatakan meninggal dunia diduga akibat menghirup gas beracun itu.
Sementara itu, Humas Polres Mandailing Natal, Yogi Yanto menuturkan belum mengetahui kondisi sebenarnya seperti apa. Namun, ia menjelaskan saat ini para korban dibawa PT SMGP ke Rumah Sakit.
“Hingga kini kami masih melakukan pengamanan, tapi para korban yang meninggal sudah dibawa PT ke Rumah Sakit, katanya.
Sampai dengan saat ini, belum dapat diketahui apa penyebabkebocoran pipa gas tersebut. Namun, santer terdengar terjadi kebocoran gas H2S milik perusahaan PT SMGP yang beroperasi di wilayah Kecamatan Puncak Sorik Marapi.
Pipa Gas OTP Bocor, 16 Orang Luka-Luka

Pipa gas milik Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), bocor, Senin (25/1/2021), sedikitnya membuat 16 orang luka.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, M Yasir Nasution membenarkan kejadian itu.
“Saya sedang menuju lokasi. Itu korbannya ada 16 lagi dirawat di rumah sakit umum,” kata Yasir.
Sejauh ini para korban adalah warga Desa Sibanggor Julu. Mereka diduga keracunan karena terpapar gas. “Itu kan pipa yang melewati persawahan, jadi mungkin masyarakat lagi bekerja di sana,” jelas Yasir.
Tim perusahaan dari PLTP Sorik Marapi, kata Yasir, masih melakukan penyisiran di kawasan itu. Sementara BPBD terus berkoordinasi dengan aparat setempat, seperti kepala desa, untuk memastikan ada tidaknya korban lain.
“Perusahaan lagi penyisiran di lokasi-lokasi yang dianggap rawan apakah masih ada lagi korban yang belum ditemukan,” jelas dia.
Tim dari perusahaan juga membawa alat deteksi udara. Saat ini kondisi udara dinyatakan sudah aman. Namun, Yasir belum mengetahui penyebab kebocoran pipa gas itu.
Reporter : Syahrial Siregar