Kitakini.news – Dua orang oknum bidan diamankan petugas Subdit IV/Renakta Ditreskrimum Polda Sumut. Keduanya diamankan setelah pengembangan kasus perdagangan bayi di Medan yang terungkap di Komplek Asia Mega Mas, beberapa hari lalu.
Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Simon P Sinulingga mengatakan, dalam kasus ini pihaknya sudah menetapkan A warga Jalan Pukat VII, Kelurahan Bantan Timur sebagai tersangka.
“Dari pemeriksaan terhadap tersangka A, bayi itu dibeli dari seorang bidan berinisial RS di Tanjung Morawa. Saat diamankan, kita juga menemukan bayi berusia tiga Minggu,” ujar Simon, Jumat (19/2/2021).
Dia menjelaskan, bayi berusia 3 minggu dari rumah RS diduga hasil traffiking. Pihaknya masih melakukan pendalaman dan mencari surat keterangan bayi tersebut. “Bayi sudah dititipkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Sedangkan RS dibawa ke Polda Sumut untuk dimintai keterangan,” kata Simon.
Simon membeberkan, selain RS pihaknya juga mengamankan bidan lainnya berinisial SP. Keduanya diduga saling berkaitan. “Kita sudah gelar perkara, wanita berinisial kita tetapkan tersangka dan telah memenuhi unsur,” pungkas Simon.
1 Orang jadi Tersangka Perdagangan Bayi di Medan
Polisi menetapkan satu tersangka dalam kasus penjualan bayi di Medan. Tersangka yakni berinisial A (42) warga Pukat VII, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung.
Kasus yang ditangani Subdit Renakta Polda Sumut, sebelumnya mengamankan pelaku A Sia dan bayi yang kini dititipkan di RS Bhayangkara, Polda Sumut pada Rabu, 17 Februari lalu. Tersangka ditangkap di Komplek Asia Mega Mas, Medan, saat menjual bayi tersebut.
Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Simon P Sinulingga didampingi Kanit TPPO Kompol Bayu P Samara mengatakan penetapan tersangka pada A setelah unsur dan bukti mencukupi.
“Ya, kita dah gelar, dia (A) tersangka, telah memenuhi unsur. Dan kini ditahan di Polda Sumut,” katanya, Kamis (18/2/2021).
Lanjut Simon, dari pemeriksaan sementara ditemukan bukti baru bahwa tersangka sudah beberapa kali melakukan penjualan bayi.
Reporter : Syahrial Siregar
