Kitakini.news – Di mata keluarga, Almarhum Pratu Martinus Kardo Rizky Sinurat yang menjadi korban penembakan oknum polisi berinisial CS, merupakan sosok yang baik. Pihak keluarga tidak menyangka Pratu Martinus meninggal dunia secara cepat.
Kepada wartawan, kakak korban, Romel Sinurat mengatakan, dua hari sebelum kejadian nahas tersebut, pihak keluarga sempat berkomunikasi dengan korban. Melalui sambungan telpon, korban dan keluarga berkomunikasi mengenai keadaannya.
“Dua hari sebelumnya kami teleponan. Saat itu kami bicara kondisi kesehatan. Tidak ada firasat kami dia bakal meninggal dunia,” ucap Romel.
Lebih lanjut, sambungnya, semasa hidupnya, almarhum yang merupakan anak ke tujuh dari delapan bersaudara ini dinilai baik di mata keluarga.
“Dia baik orangnya. Kalau mengenai kerja menjaga keamanan lokasi tersebut, kami tidak tau,” bebernya.
Keluarga berharap kepada pemerintah supaya memperhatikan nasib anak-anak korban. Dimana hingga saat ini korban mempunyai tiga orang anak dan seorang isteri.
“Kami berharap pemerintah memperhatikan nasib-nasib anaknya mulai dari biaya sekolahnya. Almarhum mempunyai tiga orang anak, yang paling besar berusia tujuh tahun,” pungkasnya.
Sekadar informasi, peritiwa nahas yang dialami Pratu Martinus Kardo Rizky Sinurat, terjadi saat oknum polisi berinisial CS sedang berada di kafe dan disodorkan beberapa bon minuman yang harus dibayar. Namun oknum tersebut tidak terima dan terjadi keribuatan didalam Cafe dan terjadi penembakan yang dilakukan oleh oknum tersebut. Akibat kejadian ini, mengakibatkan 3 orang meninggal dunia.
Pantauan awak media, zenajah tiba di rumah duka tepatnya di kelurahan padang matinggi, Gg adi kecamatan Padangsidimpuan Selatan sekira pukul 12:00 Wib dan direncanakan oleh keluarga zenajah di akan kebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) khatolik di kelurahan Aek Tampang, Padangsidimpuan.
Kontributor: Efendi Jambak