Kitakini.news – Bunga melati dikenal sebagai bunga khas Indonesia. Bunga ini sering dikaitkan dengan acara pernikahan, ritual kecantikan, dan dihubungkan dengan hal-hal mistis. Terlepas dari citranya di masyarakat, bunga yang disimbolkan sebagai kesucian dan kemurnian memiliki banyak khasiat untuk kesehatan.
Manfaat pada bunga ini bisa diperoleh melalui berbagai cara penggunaan. Seperti dioleskan ke kulit sebagai lotion, diminum sebagai teh, hingga dijadikan parfum atau minyak essensial untuk mendapatkan aroma. Berikut manfaat bunga melati
1. Bikin Rileks dan Melepas Stres
Menurut situs Balcony Garden Web, bunga melati memiliki aroma khas sehingga bisa diletakkan dalam ruangan di rumah atau ruang kerja. Keharumannya dapat memberikan rileks yang membuat kita nyaman.
Sebuah penelitian yang dilakukan dari Thailand mencari tahu efek dari minyak bunga ini terhadap aktivitas gelombang emosi dan otak seseorang. Hasilnya, minyak bunga ini dapat membangun energi positif, aktif, segar, dan romantis.
Di sisi lain, emosi negatif seperti mengantuk jadi berkurang dengan menghirup aroma melati. Sehingga keharuman bunga ini dipercaya dapat membantu menetralisir udara dan menghilangkan bau tak sedap.
2. Baik untuk Kecantikan Kulit
Bunga melati sering dijadikan minyak essensial karena aromanya yang menakjubkan. Selain wangi, penggunaan minyak bunga ini dapat melembapkan dan melembutkan kulit. Bunga ini dipercaya dapat menyamarkan bekas luka dan kulit.
Cukup haluskan bunga melati dengan minyak kelapa hingga berbentuk pasta. Aplikasikan campuran tersebut pada kulit untuk mengencangkan dan meningkatkan elastisitas kulit.
3. Menyehatkan Rambut
Bunga melati dapat menyehatkan rambut sekaligus membuatnya menjadi rapi. Ambil 20 hingga 25 tangkai bunga ini, lalu rebus dalam panci. Biarkan hingga dingin. Setelah itu, bilas rambut dengan menggunakan air tadi untuk memberi kesan kelembapan.
Jika anda memiliki rambut kering dan kusut, cukup campurkan beberapa tetes minyak jasmine essensial dengan argan oil, lalu oleskan ke rambut. Selain membuat rambut mudah diatur, campuran kedua minyak essensial ini bisa menjadi pembasmi kutu dengan baik.
Bunga Melati Dapat Menyehatkan Sistem Pencernaan dan Otak
4. Dapat Menyembuhkan luka
Kandungan benzil benzoat, benzaldehida, dan asam benzoat terdapat pada bunga ini. Sehingga cocok digunakan sebagai obat antiseptik untuk menyembuhkan luka. Minyak essensial bunga ini dapat diaplikasikan pada luka ringan dan sayatan untuk memberikan efek pereda instan.
5. Menyehatkan Sistem Pencernaan
Dilansir Indigo Herbs, melati kaya akan antioksidan tinggi. Antioksidan yang bereaksi dengan enzim pencernaan dapat fasilitasi penyerapan nutrisi yang baik dan meningkatkan fungsi usus yang sehat.
Bunga ini juga dapat mendorong pertumbuhan bakteri baik di usus dan terbukti dapat menghilangkan bakteri jahat. Kualitas antispasmodik pada bunga ini membantu meredakan gangguan pencernaan, peradangan, dan kram perut.
6. Mengatasi Nyeri Otot
Karena bunga ini mengandung antispasmodik alami, artinya dapat meredakan nyeri otot. Penggunaan minyak essensial bunga ini dipercaya ampuh mengendurkan otot yang terkilir atau tegang.
7. Mengatasi Gejala Insomnia
Mengonsumsi melati sebagai teh memberikan efek terhadap sistem saraf, sehingga dapat membantu menenangkan saraf yang tegang. Seperti kebanyakan pada tumbuhan, bunga ini terlihat memiliki kualitas adaptogenik yang dapat mengontrol dan menenangkan sistem saraf.
Senyawa penenang tersebut diyakini dapat membantu proses tidur yang lebih nyenyak, sehingga para penderita insomnia dapat memperbaiki pola tidur yang tidak teratur.
8. Meredakan Menstruasi
Mencampurkan beberapa tetes minyak bunga dengan minyak wijen, lalu mengoleskannya pada perut bagian bawah dapat meredakan sakit ketika menstruasi. Aromaterapi dari bunga melati dapat membantu meredakan rasa sakit selama menstruasi.
9. Memelihara Kesehatan dan Fungsi Otak
Teh bunga melati mengandung antioksidan, asam amino theanine, dan kafein bermanfaat untuk menjaga kesehatan otak. Kandungan tersebut dapat meningkatkan memori, fokus dan mengurangi risiko terjadinya demensia dan pikun.
Penulis : Qurairah Urbana