Kitakini.news – Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) memastikan stok kebutuhan pangan di Sumut aman dan mencukupi, jelang Ramadan 1442 Hijriyah atau tahun 2021.
Pemimpin Wilayah Bulog Sumut, Arif Mandu mengatakan, untuk stok beras yang ada di Bulog Sumut saat ini tersedia 11.400 ton. Itu terbagi atas Beras CBP sebanyak 10.329,81 ton dan Beras KOM sebanyak 1.098,36 ton.
“Jumlah ini aman untuk 3 bulan ke depan. Maka aman juga dalam menghadapi Ramadhan (puasa) hingga lebaran 2021,” ujarnya, Selasa (23/3/2021).
Arif juga memastikan ketersediaan pangan lainnya seperti gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging beku juga aman menjelang Ramadhan. Saat ini stok minyak goreng ada 31.196 liter. Gula pasir ada 58,49 ton, tepung terigu ada 1,06 ton. Sedangkan daging sapi beku ada 9,60 ton dan daging kerbau beku 14,25 ton.
“Untuk gula pasir dan daging beku akan ada penambahan lagi, namun saat ini masih dalam pengapalan. Ada tambahan sebanyak 500 ton gula dan 18 ton untuk daging beku,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, stok tambahan gula dan daging beku ini masih dalam perjalanan dari Jawa Tengah, sementara tambahan stok daging beku dari Jakarta.
Kebutuhan Pangan Nasional Jelang Ramadan juga Aman
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan persiapan dan kesiapan kebutuhan pangan nasional jelang Ramadan di 2021 dilakukan secara menyeluruh.
Persiapan tersebut diantaranya dengan mengintervensi sistem distribusi, yakni mendekatkan stok pangan yang ada ke seluruh pasar-pasar di tiap daerah. Mentan menjelaskan bahwa ibadah bulan suci tidak boleh diganggu atau bersoal dengan kecukupan pangan.
Oleh karena itu, menurut dia, semua upaya akan dilakukan pemerintah agar masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa secara nyaman dan aman.
Secara umum, Kementerian Pertanian sudah menyediakan 11 kebutuhan bahan pokok secara baik. Diantaranya adalah kebutuhan beras, kebutuhan minyak goreng, cabai, bawang, gula, telur serta ayam potong. Sedangkan untuk kebutuhan daging, stoknya yang terbatas hanya pada daging segar.
“Stok daging beku kita cukup untuk bertahan sampai bulan ke depan. Kita punya kekurangan daging 200 ribu ton, sementara yang kita makan 600 ribu ton lebih dan ketersediaan kita hanya 400 ribu ton. Yang pasti kita tidak boleh bergantung. Oleh karena itu sesuai arahan bapak presiden kita harus memperkuatnya dengan upaya yang ada,” katanya.
Oleh karena itu Syahrul mengaku telah memerintahkan seluruh jajaran Kementan untuk memantau semua pergerakan komoditas pangan naaional. Baik yang berkaitan dengan harga maupun dengan sistem distribusi.
Reporter : Syahrial Siregar