Penyaluran Kredit di Sumut Didominasi Kredit Produktif
Kitakini.news - Penyaluran kredit di Sumatera Utara (Sumut) didominasi oleh kredit produktif, mencapai Rp178,10 triliun atau 69,50 persen dari total kredit.
Baca Juga:
Yakni mengalami pertumbuhan yang cenderung stagnan dan sedikit termoderasi sebesar negatif 0,17 persen secara tahunan (yoy).
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Kantor OJK Sumut, Wan Nuzul Fachri mengungkapkan perlambatan kredit produktif turut dipengaruhi oleh distribusi kredit Investasi yang terkontraksi sebesar negatif 10,95 persen yoy.
"Kondisi ini dipengaruhi oleh sektor perkebunan dan industri pengolahan komoditas kelapa sawit yang melambat seiring dengan masih lemahnya harga crude palm oil (CPO) di pasar global," jelas dia, Kamis.
Sementara itu, kredit Modal Kerja bertumbuh cukup baik sebesar 7,09 persen yoy sehinga kontraksi kredit secara total tidak terlalu dalam.
Meskipun demikian, kredit produktif menunjukkan pemulihan yang signifikan, terutama dalam sektor pengolahan minyak goreng dari sawit, yang tumbuh sebesar 17,09 persen yoy.
"Peningkatan ini didorong oleh permintaan domestik yang kuat, perbaikan kondisi pandemi, serta penerapan program hilirisasi industri kelapa sawit nasional, termasuk program B35 dan B40 yang dijalankan pemerintah, yang semakin meningkatkan kinerja industri pengolahan," tandasnya.