Relaksasi Harga, Beras Medium Dipastikan Makin Mahal

Kitakini.news - Bapanas (Badan Pangan Nasional) kembali melakukan relaksasi harga beras medium dari yang sebelumnya Rp 11.500 untuk wilayah zona dua, menjadi Rp13.100 per Kg.
Baca Juga:
Ketua Tim Pemantau Harga Pasar Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin mengatakan relaksasi harga beras medium tersebut akan memberikan ruang bagi ritel modern untuk menjual beras medium. Karena ketetapan harga dalam aturan yang baru lebih mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya.
"Karena di pasar tradisional, harga beras medium tetap saja lebih mahal harganya untuk saat ini. Mengacu kepada PIHPS, harga beras medium di kota medan berada dalam rentang `Rp 13.250 per Kg hingga Rp 14.500 per Kg nya," ungkapnya.
Ketentuan Bapanas tersebut, lanjut dia, lebih mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya. Sementara itu, harga beras medium di level penggilingan maupun pedagang besar berada dalam rentang Rp 11.000 hingga Rp 12.500 per Kg.
Untuk beras yang datang dari luar wilayah Sumut harga bergerak dikisaran Rp 11.000 hingga Rp 12.000 per Kg. Sementara harga beras di penggilingan berada dalam rentang Rp 11.500 hingga Rp 12.500 per Kg nya.
"Kebjakan relaksasi tersebut memang menyisahkan kekuatiran akan kemungkinan bahwa harga beras kedepan bisa lebih mahal dibandingkan dengan saat ini," terang dia.
Terlebih petani juga meminta agar harga gabah (HPP) dinaikkan dari Rp 5.000 per Kg menjadi Rp 6.757 per KG menurut HKTI (Himpunan Kelompok Tani Indonesia).
"Jika rencana permintaan tersebut disetujui, maka harga beras bisa dipastikan akan sama atau lebih mahal dengan posisi harganya saat ini. Kalau harga pembelian pemerintah (HPP) untuk GKP (gabah kering panen) disetujui di angka Rp 6.000 per Kg nya," pungkasnya.
Maka harga beras bisa berada dikisaran Rp 11.666 hingga Rp 14 ribu per Kg nya di level penggilingan. Tentunya sangat tergantung dari tingkat kematangan gabah, kadar air dan teknologi mesin penggilingnya.
"Tuntutan kenaikan HPP oleh petani belakangan ini setidaknya dipicu oleh dua masalah uatama. Pertama kenaikan biaya input produksi seperti pupuk dan tenaga kerja. Dan kedua tuntutan kebutuhan hidup petani yang tertekan inflasi," tandas dia.

Harga Beras dan Gula di Kota Medan Masih Tinggi, KPPU Ingatkan Distributor

Tanggapi Keluhan Pedagang di Pasar Petisah, Ini Kata Rico Waas!

Berikut Hasil Pemantauan Harga Pangan Jelang Ramadan

Berkah Ramadhan 1446 H, Ricky Anthony Salurkan Bahan Pangan dan Tali Asih Kepada Korban Kebakaran di Langkat

Harga Beras di Pasaran Semakin Naik, BPS: Bukan Panen Raya
