Industri Pendukung Panel Surya Indonesia Butuh Kepastian
Kitakini.news - Chief Financial Officer (CFO) PT Trina Mas Agra Indonesia, Wilson Kurniawan mengungkapkan dari sisi perusahaan pengembang bisnis manufaktur solar, industri sel dan modul surya membutuhkan dukungan berupa kepastian dan percepatan realisasi demand panel Surya.
Baca Juga:
Dia mengungkapkan prioritas penggunaan panel surya produksi dalam negeri, regulasi dan inisiatif untuk menumbuhkan industri pendukung panel Surya.
"Kebijakan yang mendorong investasi hulu, serta pengenaan bea impor untuk melindungi pabrikan dalam negeri," katanya di di Media Luncheon Indonesia Solar Summit 2024 pada Selasa (13/8/2024).
Sementara, Perekayasa Ahli Utama, Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arya Rezavidi mengungkapkan keberadaan rantai pasok Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang kuat akan meningkatkan nilai tambah mineral penting untuk pembuatan modul surya.
Misalnya, nilai tambah ekonomi industri rantai pasok sel surya kristal silikon secara optimal dapat menjadi 637,5 kali lipat dibandingkan dengan biaya awal.
"Pengembangan PLTS tidak hanya untuk mencapai target bauran energi terbarukan, tapi juga menandakan bahwa Indonesia menguasai teknologi PLTS yang kompetitif," tandasnya.