Sabtu, 19 April 2025

Serangan Iran-Israel Tekan IHSG dan Rupiah, Investor Hindari Aset Berisiko

Siti Amelia - Rabu, 02 Oktober 2024 11:25 WIB
Serangan Iran-Israel Tekan IHSG dan Rupiah, Investor Hindari Aset Berisiko
pixabay
Ilustrasi rupiah

Kitakini.news - Sentimen negatif dari serangan Iran ke Israel dan data manufaktur AS yang buruk membuat pasar saham Indonesia, IHSG, dibuka melemah hari ini, Rabu (2/10/2024).

Baca Juga:

Indeks acuan Tanah Air terpantau turun hingga 7.601 poin di awal perdagangan.

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menjelaskan kombinasi antara gejolak geopolitik di Timur Tengah dan data ekonomi global yang kurang menggembirakan telah membuat investor cenderung menghindari aset berisiko.

"Serangan Iran ke Israel meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan global, sehingga investor lebih memilih untuk mengamankan aset mereka," ujar Gunawan.

Selain itu, data manufaktur AS yang masih menunjukkan kontraksi juga memberikan tekanan tambahan terhadap IHSG. Data ini mengindikasikan bahwa perekonomian terbesar dunia masih belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi.

Pelemahan IHSG juga diikuti oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Rupiah ditutup di level Rp15.220 per dolar AS, melemah dibandingkan penutupan sebelumnya.

"Pelemahan rupiah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya kebijakan The Fed," tuturnya.

Kata Gunawan, meskipun The Fed telah melakukan pemangkasan suku bunga, namun pasar masih khawatir akan potensi kenaikan suku bunga di masa mendatang.

Serangan Iran-Israel juga menjadi faktor pelemahan rupiah. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah meningkatkan permintaan terhadap aset-aset safe haven seperti dolar AS.

Meski begitu, harga emas dunia menguat seiring meningkatnya permintaan sebagai aset safe haven.

Gunawan memprediksi bahwa IHSG akan bergerak dalam rentang 7.550 hingga 7.630 poin dalam beberapa hari ke depan. Sementara itu, rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang Rp15.170 hingga Rp15.250 per dolar AS.

"Investor perlu tetap waspada terhadap perkembangan situasi geopolitik dan ekonomi global. Fluktuasi pasar yang tinggi dapat terjadi dalam beberapa waktu ke depan," tambah Gunawan.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Perdagangan di BEI Pasca Libur Idul Fitri Bergejolak

Perdagangan di BEI Pasca Libur Idul Fitri Bergejolak

Unjuk Rasa Komprisu Soroti Dugaan KKN dan Pelanggaran Bestek Pembangunan Underpass Gatot Subroto Medan

Unjuk Rasa Komprisu Soroti Dugaan KKN dan Pelanggaran Bestek Pembangunan Underpass Gatot Subroto Medan

Berikut Lokasi Penukaran Uang Rupiah di Medan

Berikut Lokasi Penukaran Uang Rupiah di Medan

SERAMBI 2025: BI Sumut Siapkan Rp180,9 Triliun, Tukar Uang Mudah Lewat Aplikasi PINTAR!

SERAMBI 2025: BI Sumut Siapkan Rp180,9 Triliun, Tukar Uang Mudah Lewat Aplikasi PINTAR!

Pengamat Minta Oknum Polisi Peras WN Malaysia Rp.2,4 Milyar, Dipecat

Pengamat Minta Oknum Polisi Peras WN Malaysia Rp.2,4 Milyar, Dipecat

IHSG Melemah, Namun Rupiah Menguat di Tengah Tekanan Pasar Global

IHSG Melemah, Namun Rupiah Menguat di Tengah Tekanan Pasar Global

Komentar
Berita Terbaru