Harga Cabai Anjlok, Petani Merana

Kitakini.news - Deflasi yang melanda Sumatera Utara pada bulan September telah membawa penderitaan bagi ribuan petani cabai. Harga cabai merah yang sebelumnya mencapai Rp55.000 per kilogram, kini anjlok hingga menjadi Rp15.000 hingga Rp20.000 per kilogram. Kondisi serupa juga dialami oleh petani cabai rawit.
Baca Juga:
"Harga cabai yang sangat rendah membuat kami kesulitan untuk bertahan," ujar Budi, seorang petani cabai di Kabupaten Deli Serdang. "Biaya produksi yang tinggi tidak sebanding dengan harga jual yang sangat rendah. Banyak petani yang terpaksa mengurangi luas lahan tanam atau bahkan berhenti bertani cabai."
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa indeks nilai tukar petani hortikultura (NTPH) di Sumatera Utara pada bulan September berada jauh di bawah 100, mengindikasikan kondisi ekonomi petani yang memprihatinkan.
Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan harga cabai, antara lain kelebihan produksi, perubahan iklim, dan lemahnya permintaan pasar. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada petani, tetapi juga berdampak pada perekonomian daerah.
"Jika kondisi ini terus berlanjut, maka akan mengancam keberlangsungan pertanian cabai di Sumatera Utara," ujar Gunawan Benjamin, Ketua Tim Pemantau Harga Pasar Sumut. "Pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah konkret untuk membantu petani, seperti memberikan bantuan modal, membuka pasar baru, atau mengatur produksi."
Bukan Hanya Cabai
Tidak hanya petani cabai, peternak ayam potong juga menghadapi tantangan serupa. Meskipun indeks nilai tukar peternakan (NTPT) naik sedikit, harga daging ayam yang relatif stabil dan penurunan konsumsi justru menekan pendapatan peternak.
"Penurunan konsumsi daging ayam sangat mengejutkan, apalagi saat ada acara besar seperti PON," kata Ketua Asosiasi Peternak Ayam Potong Sumatera Utara, Andi. "Hal ini membuat kami semakin kesulitan untuk bertahan."

Deflasi Februari 2025 Menurut Ekonom: Dipicu oleh Pasokan yang Melimpah

Inflasi di Sumatera Utara: Pematangsiantar Tertinggi, Karo Terendah!

Kenaikan Harga Cabai di Sumut Dipicu Minimnya Persediaan

IHSG Melemah, Namun Rupiah Menguat di Tengah Tekanan Pasar Global

Sektor Pertanian Selain Perkebunan Terpuruk, NTP Sumut di Bawah 100
