Perdagangan di BEI Pasca Libur Idul Fitri Bergejolak

Kitakini.news - Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi dibuka kembali setelah libur panjang Idul Fitri yang berlangsung dari 28 Maret hingga 7 April 2025. Namun, pembukaan ini tidak berjalan mulus.
Baca Juga:
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan sebesar 9,19%, menyentuh level 5.912,06. Sebelumnya, pada 27 Maret 2025, IHSG ditutup pada level 6.510,62 dengan penguatan 0,59%.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumut, Pintor Nasution, menjelaskan bahwa gejolak ini dipicu oleh kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat dan respons dari Tiongkok, serta depresiasi nilai tukar Rupiah yang sempat menembus angka Rp17.000 per dolar AS.
"Dalam situasi seperti ini, penting bagi investor untuk tetap tenang dan tidak mengambil keputusan emosional," ungkap Pintor.
Dia menekankan bahwa tujuan investasi di pasar modal adalah jangka panjang.
"Pasar saham memang mengalami fluktuasi, tetapi penurunan ini seharusnya tidak mengubah tujuan investasi jangka panjang, terutama bagi mereka yang berinvestasi untuk dana pensiun," tambahnya.
Pintor juga mengingatkan agar investor tidak terjebak dalam kepanikan yang dapat merugikan.

Pentingnya Mengelola Emosi dalam Investasi di Tengah Gejolak Pasar

Investasi di Pasar Modal, Kunci Kebebasan Finansial

Diversifikasi Investasi di Pasar Modal untuk Mengurangi Risiko

Pentingnya Memahami Instrumen Investasi di Pasar Modal

Strategi Bijak Kelola Bonus Akhir Tahun dengan Pendekatan 70-10-10-10
