Pentingnya Mengelola Emosi dalam Investasi di Tengah Gejolak Pasar

Kitakini.news - Setelah libur panjang Idul Fitri, Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali beroperasi pada 8 April 2025, namun tidak tanpa tantangan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam sebesar 9,19%, yang memicu penghentian sementara perdagangan.
Baca Juga:
Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumut, Pintor Nasution, menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat dan dampaknya terhadap pasar global.
Pintor menekankan pentingnya bagi investor untuk mengelola emosi mereka dalam menghadapi situasi pasar yang bergejolak.
"Panic selling adalah musuh terbesar investor. Sebaliknya, ini adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan strategi investasi," ujarnya, Jumat (11/4/2025).
Dia juga mengingatkan bahwa banyak saham dengan fundamental baik saat ini diperdagangkan di bawah nilai wajarnya, memberikan peluang bagi investor jangka panjang.
"Investor harus memahami bahwa volatilitas pasar adalah hal yang wajar. Dengan pendekatan yang tenang dan informasi yang cukup, mereka dapat mencapai tujuan investasi jangka panjang," tambah Pintor.
Dia menyarankan agar investor berkonsultasi dengan perencana keuangan untuk mengevaluasi portofolio mereka dan memastikan bahwa strategi investasi tetap sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Perdagangan di BEI Pasca Libur Idul Fitri Bergejolak

Investasi di Pasar Modal, Kunci Kebebasan Finansial

Diversifikasi Investasi di Pasar Modal untuk Mengurangi Risiko

Pentingnya Memahami Instrumen Investasi di Pasar Modal

Jangan Habiskan! BEI Ajak Karyawan Investasikan Bonus Akhir Tahun
