Akhir Tahun 2023, Sumut Inflasi 2,25 Persen
Kitakini.news - Pada Desember 2023 terjadi inflasi year on year (yoy) gabungan lima kota di Sumatera Utara (Sumut), yakni Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli, sebesar 2,25 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,30.
Baca Juga:
Dari lima kota IHK di Sumatera Utara, inflasi yoy tertinggi terjadi di Padangsidimpuan sebesar 2,95 persen dengan IHK sebesar 119,05 dan terendah terjadi di Medan sebesar 2,19 persen dengan IHK sebesar 114,84.
"Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman,
dan tembakau sebesar 3,67 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Nurul Hasanudin dalam paparan virtual melalui Youtube, Selasa (2/1/2024).
Kemudian,sambungnya, diikuti kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar
1,24 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,84 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,92 persen; kelompok transportasi sebesar 1,32 persen;
Lalu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,64 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,82 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,75 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,73 persen.
"Komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Desember 2023, antara lain beras, cabai merah, rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, gula pasir, emas perhiasan, dan angkutan udara.
Tingkat inflasi month to month (mtm) Desember 2023 sebesar 0,57 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Desember 2023 sebesar 2,25 persen.
Jika melihat IHK berdasarkan kelompok, lanjutnya, perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2023 di lima kota IHK Sumatera Utara secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada Desember 2023 terjadi inflasi yoy sebesar 2,25 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 112,77 pada Desember 2022 menjadi 115,30 pada Desember 2023.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yoy pada Desember 2023, antara lain beras, cabai merah, rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, gula pasir, emas perhiasan, dan angkutan udara.
Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yoy, antara lain ikan dencis, sawi hijau, jeruk, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, daging ayam ras, telur ayam ras, dan daging babi.
Pada Desember 2023, seluruh kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi yoy, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,22 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,22 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen; kelompok transportasi sebesar 0,15 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,15 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,13 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,16 persen.