Pasar Keuangan dan Harga Emas Menguat
Kitakini.news - Kinerja bursa saham di Asia berbalik menguat setelah mengalami tekanan yang besar pada perdagangan sehari sebelumnya.
Baca Juga:
IHSG juga memiliki peluang yang sama untuk menguat pada perdagangan, Selasa (9/1/2024).
"Namun penguatan pada bursa di Asia di hari ini belum ditopang oleh faktor fundamental yang kuat. Pasar menguat didorong oleh technical rebound," ucap ekonom Sumut Gunawan Benjamin usai pembukaan bursa pagi.
Disisi lainnya, sambungnya, data inflasi baru akan dirilis pada perdagangan jelang akhir pekan nanti pada hari Kamis dan Jum'at.
Sementara itu, rilis data cadangan devisa di tanah air yang mengalami kenaikan dari $138.1 miliar menjadi $146.4 miliar secara bulanan (Desember), tidak mampu menyelamatkan kinerja IHSG dan Rupiah dari tekanan pada perdagangan kemarin.
"Anjloknya penjualan kendaraan roda dua pada bulan Desember (YoY) sebesar 11.6% menjadi kabar buruk bagi pelaku pasar," terang dia.
Saat ini, lanjut Gunawan, pelaku pasar tengah menanti rilis data penjualan eceran pada perdagangan besok.
Data tersebut setidaknya bisa menjaga optimisme pelaku pasar untuk tetap berada di pasar.
Disisi lainnya, pasar keuangan belakangan ini juga masih dibanjiri capital inflow, dimana asing masih masuk ke pasar keuangan domestik sehingga pasar keuangan domestik pada dasarnya masihsangat menarik dimata investor.
IHSG pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini diperdagangkan menguat dikisaran level 7.300 Sementara itu mata uang rupiah ditransaksikan sedikit mengalami penguatan dikisaran level 15.510 per US Dolar.
Demikian halnya dengan harga emas yang ditransaksikan menguat tipis di level $2.033 per ons troy.
Sedikit tertekannya imbal hasil US Treasury ditambah dengan memburuknya USD Index dikisaran level 102.15 menjadi kabar baik bagi harga emas dan mata uang rupiah.
Kinerja US Dolar tentunya terbebani dengan melemahnya imbal hasil US Treasury yang dibarengi dengan penurunan kinerja USD Index pada perdagangan hari ini.