GMPP Sumut Desak KPK dan Kejagung Periksa Kadis Pemdes Tapsel
Kitakini.news -Gerakan Muda Pejuang Pembaharuan Sumatera Utara (GMPP Sumut) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan kejaksaan agung (Kejagung) segera memanggil sekaligus memeriksa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (pemdes) Tapanuli Selatan (Tapsel), terkait dugaan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) dibeberapa pengadaan dan Bimtek (Bimbingan Teknis) tahun anggaran 2023.
Baca Juga:
Tuntutan itu didesak GMPP Sumut lewat Aksi Unjuk Rasa dan Membuat Laporan, Senin (20/5/2024), terkait dugaan KKN dibeberapa pengadaan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun anggaran 2023 di Jakarta, Senin (20/5/2024)
Koordinator Aksi, Lukman Maulana
Manik menyampaikan bahwa beberapa proyek yang terindikasi adanya kekurangan volume
pada beberapa pengejaran dan pengadaan antara lain, seperti pengadaan CCTV
Perdesa Sekabupaten Tapsel dengan total anggaran Rp12.500.000 X 212 Desa Rp2.650.000.000,00.
Kemudian, pengadaan Lemari
Sekabupaten Tapsel dengan total anggaran sebesar Rp3.500.000/Desa dan total desa
sebanyak 212 Desa yang seluruhnya mencapai Rp742.000.000,00.
Program Acara Bimtek di Grand Kenaya
Hotel Jalan Darussalam No.12 Sei Sikambing, Kota Medan, Sumatera Utara,yang diikuti
212 Desa dan setiap desa mengutus 2 orang perwakilan dengan biaya Rp5.000.000,00
dikalikan 2 orang Rp10.000.000,00 dikalikan
212 Desa, total Rp2.210.000.000,00.
Program acara Bimtek di Axana Hotel
Jalan Bundo Kandungan No.14-16 Kota Padang, Sumatera Barat dan Truntum Padang
Hotel Jalan Gereja No.34 Kota Padang, Sumatera Barat. Setiap desa mengutus 2 orang
dengan biaya Rp5.500.000,00/orang. Maka Rp11.000.000,00 dikalikan 212 Desa,
total Rp2.332.000.000,00.
"Dari hasil cek lapangan yang
kami temukan dengan besarnya anggaran adanya ketidak sesuaian pada beberapa proyek
pengerjaan dan pengadaanyang mengarah pada dugaan pengelembungan harga nilai
pembiayaan tidak berbanding lurus dengan volume satuan pekerjaan yang dihasilkan,"
bebernya melalui sambungan seluler dari Padangsidimpuan, Senin (20/5/2024).
"Lantas kami menduga ini merupakan
permainan sekelompok orang yang saling menguntungkan satu sama yang lain, dan
kuat dugaan kami adanya persekongkolan dalam pelaksanaan tender pengadaan
barang dan jasa yang dilakukan oleh antar penyedia barang atau penyedia dengan
panitia pengadaan yang bertujuan mengatur atau penentuan pemenang tender
pengadaan," paparnya.
Oleh karena itu sambung Lukman, Gerakan
Muda Pejuang Pembaharuan Sumatera Utara datang ke Jakarta ini untuk
memperjuangkan keadilan memohon dan meminta kepada KPK dan Kejagung agar mengambil alih dalam pemeriksaan ini
segera lakukan audit investigasi dan audit forensik segala proyek dan pengadaan
di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Tapanuli Selatan.
Masih kata Lukman, sebagai lembaga
indevenden pihaknya berharap KPK dan Kejagung apa yang menjadi dugaan korupsi
yang disampaikan dibeberapa proyek besar harapan agar ditindak lanjuti secara profesional.
"Apabila adanya pembiaran dalam
masalah dugaan korupsi di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Tapanuli Selatan
ini, maka tidak akan menutup kemungkinan akan terjadi kembali dan meraja lela
tanpa takut sedikitpun," cetusnya.
"Saya sampaikan kepada KPK dan Kejagung
agar membuat tim khusus untuk mengusut tuntas atas dugaan korupsi yang kami
sampaikan dan melakukan pemanggilan terhadap Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa Tapanuli Selatan, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penerima
Hasil dan Perusahaan Pemenang Tender di seluruh Proyek yang Bersumber APBD
Tahun 2023," pungkasnya
"Kami tegaskan kembali, kami akan
menagih atau menanyakan kembali terkait laporan kami Minggu depan di depan Kantor
Kejagung dan KPK," tandasnya. (**)