Sabtu, 15 Maret 2025

Tertangkap di Filipina, Polri Turunkan Tim Dalami Kasus WNI Beli Senjata Ilegal

- Jumat, 13 Januari 2023 17:09 WIB
Tertangkap di Filipina, Polri Turunkan Tim Dalami Kasus WNI Beli Senjata Ilegal

Kitakini.news – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengirimkan 8 perwira tinggi berpangkat Brigjen yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus senjata ilegal yang dimiliki Anton Gaboy, Warga Negara Indonesia (WNI), yang berhasil ditangkap Kepolisian Filipina. Belasan pucuk senjata ilegal tersebut diduga akan diselundupkan ke Papua.  

Baca Juga:

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya melakukan penyidikan gabungan dengan kepolisian Filipina terkait kasus tesebut.

”Semua masih berproses oleh otoritas kepolisian Filipina dan tim dari Mabes untuk laksanakan joint investigasi kepemilikan senjata api ilegal,” ucap Irjen Pol Dedi di Jakarta melansir dari Inilah.com, Jumat (13/1/2023).

Dedi menjelaskan, tim Polri sudah berada di Manila dan langsung bergerak menuju KBRI untuk melakukan konsolidasi dengan jajaran KBRI Manila sekaligus menerima arahan dari Duta Besar RI.

Selanjutnya, tim Polri bertemu dengan Philipines National Police (Kepolisian Filipina,red) dalam rangka kerjasama penanganan WNI yang ditangkap membawa senjata api ilegal, bernama Anton Gobay.

Anton Gobay membeli belasan senjata dari seseorang yang menggunakan nama alias di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina.

Belasan senjata itu terdiri atas 10 pucuk senjata api laras panjang jenis MA kaliber (5,56) senilai 50 ribu peso tanpa amunisi atau sekitar Rp13,8 juta (kurs rupiah Rp276,4).

Kemudian dua pucuk senjata api laras pendek merk Ingram (9 mm), senilai 45 ribu peso tanpa amunisi atau sekitar Rp12 juta.

 

Dedi mengatakan penyidikan gabungan ini untuk pengembangan di Indonesia karena diduga

senjata api tersebut diseludupkan ke Papua berdasarkan pengakuan Anton Gobay.

 

“Ya (penyidikan di Indonesia) termasuk kasus kepemilikan senjata api ilegalnya di sana,” ujarnya.

 

Penyidikan sementara didapatkan informasi bahwa Anton Gobay pernah mengenyam pendidikan penerbang di perusahaan Asia Aviation Academy (AAA) dari tahun 2015 dan lulus tahun 2018.

 

Setelah lulus dari sekolah tersebut, Anton Gobay belum diketahui aktivitas pekerjaannya sampai akhirnya tertangkap baru diketahui berdasarkan identitas dirinya pernah bekerja di perusahaan maskapai Topflite.

Anton Gobay memiliki seorang istri yang bekerja sebagai perawat dan dua orang anak perempuan yang berdomisili di Jayapura.

 

“Dengan tertangkapnya baru ditemukan adanya ID bahwa AG pernah bekerja di perusahaan maskapai Topflite,” tutur Dedi.

 

Secara terpisah,  Kepala Divisi Hubinter Polri Irjen Pol Krishna Murti mengatakan pihaknya tengah mendalami organisasi yang dimaksudkan oleh Anton Gobay, termasuk dugaan ada hubungan dengan Lukas Enembe. “Hubungan tersebut sedang kami dalami,” imbuh Krishna.

 

 

 





Redaksi 

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Lakalantas Pikap Vs Tronton, Tiga Korban Masuk RS TNI Padangsidimpuan

Lakalantas Pikap Vs Tronton, Tiga Korban Masuk RS TNI Padangsidimpuan

Polisi Tangkap Pelaku yang Cabuli Anak Tiri Tuna Runggu

Polisi Tangkap Pelaku yang Cabuli Anak Tiri Tuna Runggu

Tersangka TPPO Mantan Bupati Langkat Dilimpahkan ke Kejati Sumut

Tersangka TPPO Mantan Bupati Langkat Dilimpahkan ke Kejati Sumut

Jabat Kapolres Padangsidimpuan, Ini Pesan AKBP Dudung Setyawan

Jabat Kapolres Padangsidimpuan, Ini Pesan AKBP Dudung Setyawan

Pelaku Pencuri Ban Mobil di Petisah Berprofesi Sopir

Pelaku Pencuri Ban Mobil di Petisah Berprofesi Sopir

Peran Masyarakat Tidak Proaktif Memberantas Narkoba

Peran Masyarakat Tidak Proaktif Memberantas Narkoba

Komentar
Berita Terbaru