Jumat, 27 Desember 2024

Grebek Gudang Ilegal di Tapsel, Petugas Amankan 10 Ton Solar Subsidi

Efendi Jambak - Minggu, 02 Juni 2024 18:30 WIB
Grebek Gudang Ilegal di Tapsel, Petugas Amankan 10 Ton Solar Subsidi
(Dok. Polres Tapsel)
Kapolres Tapsel Memaparkan kronologis penggrebekan gudang illegal

Kitakini.news -Tim Unit Tipidter Sat Reskrim Polres Tapanuli Selatan (Tapsel), berhasil mengungkap dugaan penyalahgunaan 10 Ton atau 10.300 Liter Solar subsidi disebuah Gudang penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal, Kamis (30/5/2024).

Baca Juga:

Kapolres Tapsel AKBP Yasir Ahmadi didampingi Kanit Tipidter, Ipda Ilham P Nasution mengatakan terungkapnya dugaan penyalahgunaan 10 Ton BBM Solar bersubsidi ini, dari sebuah Gudang penimbunan illegal yang berada di Desa Tolang Jae, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapsel.


Ironisnya, lanjut Kapolres, otak atau aktor intelektual dari dugaan tindak pidana penyalahgunaan BBM Solar bersubsidi ini adalah oknum Kepala Desa (Kades) Tolang Jae berinisial, AS (45), yang juga pemilik Gudang penimbunan BBM ilegal tersebut.

"Yang menjadi pemilik ini semua atau aktor intelektualnya adalah AS, profesinya (oknum) Kepala Desa," imbuh AKBP Yasir Ahmadi.

Sebelumnya, Kapolres menjelaskan bahwa kasus ini, berawal dari penyelidikan Unit Tipidter dan saat ini telah masuk ke tahap penyidikan. Dari hasil penyelidikan, pihaknya menduga ada penyalahgunaan perniagaan BBM Solar subsidi."Di mana, yang bersangkutan (AS, selaku pemilik Gudang penimbunan BBM) tidak memiliki izin niaga," cetusnya.

Selanjutnya, sambung AKBP Yasir Ahmadi, pihaknya menangkap AS, bahkan sebelum itu, pihaknya berhasil menangkap tangan salah seorang sopir inisial, AAH (50). Pada saat melakukan pembelian jenis BBM solar subsidi di salah satu SPBU di Desa Tolang Jae.

"Setelah kita lakukan penangkapan, kita lakukan penggeledahan terhadap tempat di mana mereka mengumpulkan minyak-minyak (BBM solar subsidi) tersebut," imbuh Kapolres.

Modus operandinya, lanjut Kapolres, yaitu dengan cara membeli minyak di SPBU diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai ketetapan dari pemerintah.

Menurut Kapolres, AS memodifikasi satu unit mobil L300 warna putih bernomor polisi BG 3972 AH untuk membeli BBM solar subsidi tersebut. Dan di mobil tersebut ada tangki modifikasi atau baby tank dengan muatan 1 Ton atau 1.000 Liter.

Kemudian, AAH selaku sopir, melakukan pembelian BBM solar subsidi di salah satu SPBU di Desa Tolang Jae secara berulang-ulang setiap hari.

"(AAH melakukan pembelian) sampai bisa mengumpulkan 900 Liter (BBM solar subsidi) per hari. Dan saat ini, kita mengamankan lebih kurang 10 Ton minyak (BBM) solar (subsidi)," terangnya.

Selain pemilik Gudang dan sopir, urai Kapolres, pihaknya juga menangkap salah seorang petugas di SPBU itu inisial, HN (27). Sehingga, untuk saat ini, pihaknya telah mengamankan 3 orang tersangka, AS, AAH, dan HN.

Kapolres menambahkan, para tersangka melakukan aksi terlarang ini lebih kurang 3 bulan terakhir. Para tersangka, melakukan kegiatan ini untuk mengambil keuntungan dari menjual BBM solar subsidi di atas harga eceran tertinggi.

Dari pengungkapan kasus ini, kata Kapolres, pihaknya menyita, satu unit mobil L300 sebagai pengangkut BBM solar subsidi dari SPBU ke Gudang penimbunan. Di dalam mobil ini, ada tangki tempat penampungan BBM kapasitas 1 Ton berikut mesin sedotnya.

Lalu, pihaknya juga menyita uang tunai senilai, Rp6.120.000 hasil penjualan BBM solar subsidi 900 Liter. Yang mana, kuat dugaan, uang ini adalah hasil pembelian BBM di hari terakhir, ketika pihaknya lakukan penyelidikan yang tersita dari petugas SPBU (HN-red).

"Uang ini (jumlah pembeliannya) di atas harga eceran tertinggi," tuturnya.

Kapolres memaparkan, sesuai harga eceran tertinggi, harusnya SPBU menjual BBM solar subsidi dengan harga Rp6.800 per Liter. Tapi, petugas SPBU (HN) menjual BBM solar subsidi dengan harga Rp7.000.

Pihaknya juga menyita receiver Hardisk CCTV di SPBU sebagai bukti petunjuk bahwa mobil L300 tersebut telah melakukan pengisian BBM solar subsidi di SPBU lebih daripada satu kali dalam satu hari.

Kemudian, pihaknya juga menyita mesin hisap Robin dan 8 meter pipa atau selang. Fungsinya, untuk memindahkan BBM solar subsidi dari mobil ke dalam tangki tempat penimbunan di Gudang.

Terakhir, pihaknya mengamankan 11 unit tangki atau piber berisi BBM solar subsidi dengan hasil perhitungan sementara sebanyak 10.300 Liter. Terhadap kasus ini, Kapolres mengaku akan laksanakan penyidikan lebih lanjut.

Serta, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan terhadap BBM solar subsidi sitaan ke Laboratorium. Dalam kasus ini, Kapolres mengaku akan segera melengkapi berkas perkara supaya segera melimpahkannya ke Kejaksaan.

"Mungkin ada pengembangan tersangka-tersangka berikutnya. Karena (tindak pidana) ini kita nilai sebagai komplotan. Komplotan dalam melakukan tindak pidana atau kejahatan di bidang (penyalahgunaan) BBM (solar subsidi)," pungkasnya. (**)


Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Heru
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Antisipasi Kelangkaan BBM, Polres Sidimpuan Monitor SPBU

Antisipasi Kelangkaan BBM, Polres Sidimpuan Monitor SPBU

Hari Amal Bhakti ke 79 Kemenag, Ini Pesan Polres Padangsidimpuan

Hari Amal Bhakti ke 79 Kemenag, Ini Pesan Polres Padangsidimpuan

Sebanyak 277 Personel Gabungan Bertugas di Pengamanan Nataru 2024-2025

Sebanyak 277 Personel Gabungan Bertugas di Pengamanan Nataru 2024-2025

Residivis Narkoba Ini Kembali Mengedar Sabu di Batunadua Jae Padangsidimpuan

Residivis Narkoba Ini Kembali Mengedar Sabu di Batunadua Jae Padangsidimpuan

Petugas Bekuk Pengedar Sabu di Dalam Angkutan Umum Kota Padangsidimpuan

Petugas Bekuk Pengedar Sabu di Dalam Angkutan Umum Kota Padangsidimpuan

Pertamina: Stok BBM dan LPG di Sumut Aman, Masyarakat Bisa Liburan Tenang!

Pertamina: Stok BBM dan LPG di Sumut Aman, Masyarakat Bisa Liburan Tenang!

Komentar
Berita Terbaru