2025, 52 Juta Warga Indonesia Akan Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Baca Juga:
Menurut Hasan, pemerintah telah menganggarkan sekitar Rp 3,3 triliun untuk mendukung program ini. Anggaran tersebut akan diprioritaskan bagi kelompok masyarakat yang rentan, seperti penderita tuberkulosis (TBC), lanjut usia, dan mereka yang memiliki risiko penyakit katastropik seperti diabetes dan jantung.
Hasan menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kondisi kesehatan mereka. Dengan mengetahui risiko penyakit sejak dini, masyarakat diharapkan dapat melakukan tindakan pencegahan yang lebih efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan jangka panjang.
"Pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan bagian dari upaya pencegahan. Masyarakat dapat mengetahui risiko penyakit yang diidapnya sehingga bisa diambil langkah pencegahan," kata Hasan.
Program ini juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana kesehatan masyarakat menjadi prioritas untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.
Selain anggaran untuk pemeriksaan kesehatan gratis, pemerintah juga telah mengalokasikan sekitar Rp 1,7 triliun untuk penambahan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit. "Ini termasuk untuk menambah kapasitas layanan kesehatan agar dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat," tambah Hasan.
Program pemeriksaan kesehatan gratis ini direncanakan berlangsung selama lima tahun masa pemerintahan Prabowo Subianto. Pemerintah menargetkan program ini dapat menjangkau sekitar 500 juta penduduk selama periode tersebut.
Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai skema pembayaran yang akan digunakan. Hasan menyebutkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan apakah BPJS Kesehatan akan menjadi salah satu skema pembayaran atau jika akan menggunakan mekanisme lain.
Dengan anggaran yang besar dan fokus pada kesehatan masyarakat, program ini diharapkan mampu menurunkan angka penyakit serius di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.