Kosmetik Berbahaya: ECHA Temukan Zat Terlarang di 285 Produk Kosmetik
Baca Juga:
Para peneliti memfokuskan pencarian pada bahan kimia yang dilarang atau dibatasi berdasarkan peraturan Uni Eropa, yaitu Peraturan POPs yang melarang polutan organik persisten, dan Peraturan REACH tentang pendaftaran, evaluasi, otorisasi, serta pembatasan bahan kimia.
Metode penelusuran dilakukan dengan sederhana, yaitu memeriksa daftar bahan yang tertera pada kemasan kosmetik. ECHA mengungkapkan bahwa zat-zat terlarang ini ditemukan dalam berbagai produk dari segala rentang harga dan beragam merek, termasuk dari penjual besar.
ECHA mengidentifikasi beberapa zat berbahaya, antara lain:
- Asam perfluorooctanoic (PFOA) dan asam perfluorokarboksilat rantai panjang (PFCA) yang umumnya ditemukan pada pensil eyeliner dan lip liner.
- Siloksan siklik D4 dan D5, yang sering ditemukan dalam kondisioner dan masker rambut.
Zat-zat ini diketahui memiliki efek yang merugikan, seperti PFOA yang beracun bagi reproduksi dan diduga menyebabkan kanker, sementara D4 diduga dapat merusak kesuburan. Kedua zat ini bersifat persisten di lingkungan dan dapat menumpuk pada manusia serta spesies lain.
Sebagai langkah awal, badan penegak hukum memberikan panduan tertulis kepada pemasok produk yang melanggar aturan. Hingga saat ini, investigasi lebih lanjut masih berlangsung untuk sekitar setengah dari kasus yang teridentifikasi. ECHA mengimbau konsumen untuk waspada terhadap kandungan kosmetik yang dibeli dan memperhatikan daftar bahan pada kemasan.
Meningkatkan kesadaran akan bahaya bahan kimia tertentu dalam produk kosmetik menjadi sangat penting. Konsumen dianjurkan untuk selalu memeriksa daftar bahan dan memahami risiko yang mungkin timbul dari zat-zat yang tertera, guna melindungi kesehatan pribadi dan lingkungan.