Belalang Jadi Menu MBG, Bergizikah? Ini Kata Dokter
Namun, masalahnya, apakah aman menjadikan belalang sebagai alternatif protein di menu MBG?
Baca Juga:
Melansir berbagai sumber, Senin (27/1/2025), Johannes C Chandrawinata seorang dokter spesialis gizi di Rumah Sakit Melinda Bandung, menyebut belalang memang bisa jadi alternatif pangan yang kaya protein dan lemak sehat.
"Pada berbagai kebudayaan, baik di Indonesia maupun di luar negeri, termasuk Eropa dan Amerika, belalang sudah lama dikonsumsi," katanya).
Bahkan dia menyebut, sekitar 2 miliar orang di dunia mengonsumsi serangga setiap hari. Dan, terdapat lebih dari 2.000 spesies belalang yang dimakan.
Belalang itu mengandung 560 kalori, 38 gram lemak, dan 48 gram protein per 100 gram. Sebagai perbandingan, daging sapi per 100 gram mengandung 250 kalori, 15 gram lemak, dan 26 gram protein.
Sementara telur rebus mengandung 155 kalori, 11 gram lemak, dan 13 gram protein per 100 gram.
"Dengan kandungan gizi yang lebih tinggi, serangga bisa menjadi pilihan sumber protein hewani yang lebih efisien dan ramah lingkungan," kata dia.
Meski demikian, Johannes mengingatkan bahwa tak semua anak suka belalang atau serangga. Hal tersebut tentu harus jadi pertimbangan.
"Jangan lupa kemungkinan alergi, harus diingat bahwa rata-rata ketika anak alergi udang maka harus menghindari juga makan serangga," kata dia.
Spesialis gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Inge Permadi, juga mengingatkan bahwa walaupun belalang dan ulat sagu merupakan sumber protein yang baik, penting untuk mengetahui kemungkinan alergi..
Oleh karena itu, makanan yang menggunakan serangga harus disertai informasi jelas agar mereka yang memiliki alergi bisa menghindarinya.
"Jadi sebagai sumber makanan, harus diberikan keterangan, sehingga bagi yang alergi dapat menghindarinya," kata dia.
Belalang memang mulai digadang-gadang akan jadi alternatif protein dalam menu MBG. Hal ini diungkap Badan Gizi Nasional dan rencananya akan diberlakukan di daerah yang memang terbiasa mengonsumsi belalang.
Pendekatan ini bertujuan untuk menyediakan alternatif pangan bergizi yang sesuai dengan kebiasaan lokal, di mana belalang dapat menjadi sumber protein tinggi yang lebih terjangkau.