Deretan Minuman yang Dapat Mengganggu Kesehatan Usus
Kitakini.news – Sebagai organ tubuh yang memiliki banyak fungsi, kesehatan usus sangat penting untuk dijaga agar tidak memicu terjadinya berbagai penyakit. Menjaga kesehatan usus juga berkaitan dengan mendukung daya tahan tubuh.
Baca Juga:
Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara ketidakseimbangan yang konsisten dalam mikrobioma usus dan gangguan autoimun. Penelitian juga menunjukkan bahwa mikrobioma usus anda dapat memengaruhi sistem saraf pusat anda, yang mengontrol fungsi otak.
Dalam hal merawat usus anda, para ahli merekomendasikan makanan tertentu yang dapat memengaruhinya, tetapi mereka juga menyebutkan beberapa minuman yang dapat mengganggu kesehatan usus anda.
Meminum jenis minuman yang salah berpotensi menimbulkan efek merusak pada usus anda. Minuman ini seringkali mengandung gula yang lebih tinggi, pemanis buatan, atau bahan lain yang dapat mengganggu ketenangan usus dan pencernaan anda. Dilansir dari Eat This Not That, berikut adalah berbagai jenis minuman yang perlu dihindari agar kesehatan usus tetap terjaga dengan baik:
Beragam Jenis Minuman yang Dapat Mengganggu Kesehatan Usus
1. Teh Manis
Menurut Toby Amidor, pakar nutrisi dan penulis buku ‘Wall Street Journal dari The Family Immunity Cookbook’, beberapa minuman terburuk untuk kesehatan usus adalah yang minuman yang mengandung gula tambahan, seperti limun dan teh manis.
"Sebuah studi yang diterbitkan tahun 2020 menemukan bahwa diet tinggi gula bisa meningkatkan peradangan dan mengubah keseimbangan antara mikrobioma usus 'baik' dan 'buruk', yang dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan," kata Amidor. Jika anda ingin minum minuman dingin dan manis, pilihlah jus buah alami yang tidak mengandung tambahan gula.
2. Jus Manis
Berbicara tentang gula, minuman lain yang hrus anda batasi jika mengkhawatirkan kesehatan usus adalah jus yang dibuat dengan tambahan gula.
"Minuman yang sebagian besar terbuat dari gula tambahan tanpa nilai gizi dapat mengubah keseimbangan mikrobioma usus untuk mendukung bakteri 'jahat'," kata Amidor. Jika anda hendak memilih jus, pilih jus buah atau sayuran alami, karena jus tersebut menyediakan vitamin, mineral, dan fitonutrien harian yang direkomendasikan.
3. Minuman Berenergi
Jika anda sering minum minuman berenergi untuk menghilangkan dahaga, sebaiknya dibatasi lagi. Menurut Lauren Harris-Pincus, pendiri NutritionStarringYOU.com dan penulis The ‘Protein-Packed Breakfast Club’, minuman energi dengan kafein tinggi bisa menyebabkan gastritis, peradangan, diare, dan peningkatan motilitas usus.
Lauren menjelaskan bahwa kelebihan kafein bisa menyebabkan lambung mengeluarkan lebih banyak asam dari biasanya, yang dapat memperburuk gejala refluks. “Itu juga dapat menyebabkan kegugupan dan meningkatkan kecemasan yang dapat memperburuk gejala pada orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS),” kata Lauren.
4. Kopi
Minuman berkafein seperti kopi dapat menxcegah rasa kantuk dan mempercepat saluran pencernaan anda. Namun, efek stimulan ini dapat memicu diare, yang pada gilirannya bisa menyebabkan dehidrasi. Selain itu, kafein dapat meningkatkan kecemasan dan stres, serta membuat lebih sulit untuk tidur nyenyak. Hal ini dapat memperburuk gejala pada orang yang memiliki sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit radang usus (IBD).
FDA merekomendasikan 400 miligram kafein setiap hari (sekitar 3 cangkir). Jika anda minum lebih sedikit kopi per hari atau beralih ke kopi tanpa kafein, itu bisa membantu meringankan beberapa gejala. Meskipun minum kopi dalam jumlah sedang dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, minum terlalu banyak dapat menyebabkan masalah usus ini.
5. Minuman Alkohol
Minum terlalu banyak alkohol, seperti bir atau koktail secara teratur dapat memengaruhi mikrobiota yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di usus dengan pertumbuhan berlebih dari bakteri jahat dan tidak sehat.
“Ketidakseimbangan ini menyebabkan peradangan,” jelas Dr. Joan Salge Blake, seorang profesor nutrisi di Universitas Boston. Lebih lanjut, Blake menjelaskan bahwa penyalahgunaan alkohol kronis juga bisa merusak sel-sel yang melapisi usus meningkatkan permeabilitasnya, yang memungkinkan bakteri dan racun yang mereka hasilkan bocor ke aliran darah.
Menurut 2020–2025 Dietary Guidelines for Americans, untuk wanita maksimal satu gelas alokohol per hari, sedangkan pria maksimal dua gelas per hari. Satu minuman didefinisikan sebagai 12 ons cairan bir, lima ons cairan anggur, dan 1,5 ons cairan minuman keras 80 seperti rum atau vodka.
6. Minuman Soda
Terlalu banyak minum minuman bersoda dapat menyebabkan gangguan pencernaan karena gula mungkin tidak terserap dengan baik ke dalam usus anda. Hal ini menyebabkan air ditarik ke dalam saluran pencernaan dan ke dalam usus untuk mengencerkan dan membuang kelebihan gula, yang bisa menyebabkan diare.
Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi gula yang lebih tinggi dapat mengubah mikrobioma usus secara negatif, membuatnya tidak seimbang dan rusak, sehingga bisa menyebabkan gangguan kesehatan usus lebih lanjut.
Sumber : Eat This Not That