Pilihan Makanan Sehat yang Baik Dikonsumsi Setiap Hari

Kitakini.news – Beberapa makanan yang kita konsumsi setiap hari  dapat berdampak positif pada kesehatan fisik dan mental. Namun, sebagian orang masih memilih makanan yang dikonsumsi untuk menghindari ukuran lingkar pinggang yang melebar. 

Baca Juga:

• Bawa Orang Tua Berobat ke Penang? Perhatikan 3 Hal Ini!
• Mengenal Profesi Asisten Apoteker, Beserta Tugas dan Tantangan Terberat
• Beragam Makanan yang Harus Dihindari Untuk Turunkan Berat Badan

Beragam jenis makanan sehat yang sering kita makan diketahui kaya akan vitamin, mineral, fitonutrien, dan serat, yang sangat penting untuk mendukung kesehatan tubuh. Kamu bisa konsumsi berbagai makanan ini ke dalam salad atau smoothie. 

Pilihan Makanan Sehat yang Baik Dikonsumsi Setiap Hari

Melansir laman Eat This Not That, berikut adalah daftar makanan sehat yang harus anda makan setiap hari.

1. Kale

Kale menjadi sayuran yang sangat populer karena mengandung banyak nutrisi. Faktanya, satu cangkir kale mengandung 177 miligram kalsium yang menutrisi tulang. Namun, kalsium bukan satu-satunya nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang. Vitamin K juga diperlukan untuk mendukung tulang yang kuat dan sehat. 

2. Blueberi

Bekangan ini, blueberi telah menjadi buah populer karena mengandung banyak nutrisi. Buah kecil berwarna biru ini dikemas dengan senyawa kimia penting yang disebut antosianin, polifenol, dan antioksidan. 

Menurut artikel review tahun 2018 di International Journal of Molecular Sciences, blueberi dapat meningkatkan kemampuan penglihatan, antikanker, antidiabetes, antiobesitas, mengatasi osteoporosis, mencegah degenerasi makula, mengurangi hiperlipidemia dan hipertensi, serta mencegah penyakit jantung.

3. Kenari

Kacang kenari dianggap sebagai makanan yang baik untuk kesehatan otak. Ini karena kenari sangat tinggi lemak baik yang dikenal sebagai asam lemak omega-3 (ALA). Asam lemak omega-3 memiliki efek antiinflamasi dan mungkin menjadi salah satu alasan mengapa kenari sangat baik untuk kognisi. 

Selain menjadi sumber ALA yang baik, kenari telah terbukti meningkatkan protein luar biasa, faktor neurotropik yang diturunkan dari otak, yang berkontribusi pada produksi sel-sel otak baru.

4. Biji Chia

Secara keseluruhan, orang Amerika Serikat terlalu rendah konsumsi serat. Padahal, Pedoman Diet USDA juga menyarankan bahwa wanita dewasa di bawah 50 tahun harus mengonsumsi 25 hingga 28 gram serat per hari, dan pria di bawah 50 tahun harus mengonsumsi 31 hingga 34 gram serat setiap hari.

Namun, orang Amerika tampaknya hanya makan setengah dari jumlah tersebut. Serat sangat penting untuk menjaga kesehatan usus, menstabilkan gula darah, dan menurunkan kolesterol. 

Satu porsi biji chia tidak hanya memenuhi hampir sepertiga dari kebutuhan serat untuk hari itu, tetapi kaya akan antioksidan yang dapat memberikan efek perlindungan terhadap penyakit kronis. Chia dapat ditambahkan ke dalam oatmeal, smoothies, yogurt, atau bahkan dibuat puding.

5. Bayam

Sama seperti kale, bayam merupakan sayuran berdaun hijau yang kaya akan berbagai nutrisi termasuk vitamin K, kalsium, dan vitamin C. 

Selain sebagai pembangkit nutrisi, bayam dapat memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan jantung karena kandungan nitratnya. Nitrat bermanfaat bagi penderita hipertensi, karena dapat membantu pelebaran pembuluh darah. 

Sebuah uji coba kontrol klinis acak tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Nutrition Research menemukan bahwa mengonsumsi makanan kaya nitrat dari bayam membantu vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan menurunkan tekanan darah dalam jangka pendek.

6. Jahe

Jahe telah dimanfaatkan sebagai pengobatan alami dalam pengobatan Cina dan Ayurveda selama ribuan tahun. Ini karena jahe tidak hanya dapat membuat makanan terasa enak, tetapi juga bermanfaat untuk mengatasi mual, pencernaan, dan mencegah peradangan. 

Satu studi penelitian tahun 2017 yang diterbitkan dalam International Journal of Endocrinology and Metabolism menemukan bahwa jahe membantu mengurangi glukosa darah puasa dan hemoglobin A1c pada pasien diabetes tipe 2. Jahe dapat dikonsumsi sebagai teh, atau digunakan untuk memasak.

Sumber : Eat This Not That