Cara Efektif Mengobati Tifus di Rumah, Gak Harus Rawat Inap

Kitakini.news – Saat beli makanan atau akan memakan suatu makanan, penting untuk memastikan kebersihannya. Mengapa? Karena bisa saja saat sembarangan makan, makanan tersebut ternyata telah terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Bakteri Salmonella typhi adalah bakteri yang dapat menjadi penyebab sakit tifus. Selain dari makanan yang terkontaminasi, bakteri penyebab tifus juga bisa masuk ke tubuh lewat kebiasaan buruk, seperti tidak cuci tangan sebelum makan atau setelah dari toilet.
Baca Juga:
Beberapa gejala
yang bisa dirasakan akibat
tifus adalah demam tinggi, sakit kepala, menggigil, sakit perut, badan lemas, dan tenggorokan terasa sakit. Gejala tersebut biasanya baru akan dirasakan
setelah satu hingga tiga minggu setelah bakteri masuk ke tubuh. Lantas, bagaimana cara mengobati tifus sendiri di rumah?
Cara Mengobati Tifus di Rumah
Jika gejala tifus
yang dirasakan tidak parah, pengidap tidak selalu harus diopname. Biasanya dokter hanya akan
menyarankan rawat inap dan
perawatan rumahan, dengan mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan secara rutin.
Namun, kondisi setiap orang bisa berbeda-beda. Jadi, sebenarnya untuk memastikan penting
untuk memeriksakan diri segera saat gejala tifus mulai dirasakan. Keputusan
apakah harus dirawat inap atau melakukan perawatan rumahan tergantung pada
pemeriksaan dokter terhadap kondisi yang dialami. Jika diperbolehkan untuk dirawat di rumah, seperti apa cara perawatan yang bisa dilakukan? Dilansir dari laman Halodoc, berikut ini cara efektifnya!
1. Konsumsi Makanan yang Tinggi Kalori dan Protein
Meski saat
sakit umumnya lidah akan terasa
pahit, tapi kamu tetap perlu makan secara teratur ya! Saat mengalami tifus, disarakan untuk mengonsumsi makanan yang
tinggi kalori dan protein agar proses pemulihan berjalan lebih lancar. Makanan yang tinggi kalori
memberikan cukup energi bagi sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.
Namun, pilihlah jenis makanan tinggi kalori yang
menyehatkan, seperti kentang, nasi
putih, ubi, buah alpukat, dan
kacang-kacangan. Sementara makanan
tinggi kalori yang tidak sehat, seperti makanan siap saji, makanan yang
digoreng, berlemak, dan manis. Jadi, jangan sembarangan makan ya!
Sedangkan
asupan protein selama sakit tifus berkhasiat
untuk mempercepat masa penyembuhan dari infeksi. Tubuh memerlukan asupan protein untuk menghasilkan
sel-sel baru san sehat, serta memperbaiki jaringan tubuh yang rusak karena peradangan infeksi. Selain
itu, asupan protein penting untuk menghasilkan enzim, hormon, dan senyawa kimia penting lainnya,
untuk mendukung kerja sistem imun dan metabolisme tubuh.
Dada ayam,
daging sapi, dan juga teluadalah makanan
tinggi protein yang menyehatkan dan
disarankan. Masaklah
makanan-makanan tersebut hingga benar-benar matang.
2. Makan dengan Porsi Kecil Tapi Lebih Sering
Cara untuk menyiasati menurunnya nafsu makan bisa dengan makan dalam porsi kecil, tapi lebih sering. Hal ini penting untuk memastikan asupan kalori yang dibutuhkan tercukupi selama
sakit tifus. Selain itu, makan dalam porsi kecil tapi lebih sering juga bisa mencegah rasa mual
akibat makan terlalu banyak. Kamu
bisa makan 3-4 suapan setiap 1-2 jam sekali.
3. Minum Air Putih yang Banyak
Komplikasi akibat
tifus bisa dicegah dengan minum
air putih yang banyak atau cukup.
Minum air putih yang banyak bisa mencegah
dehidrasi akibat demam, diare, atau muntah, ketika sedang sakit tifus. Minumlah
air putih minimal 2 liter atau 8 gelas per hari. Selain air putih, kamu juga bisa menggantinya dengan jus buah dan kuah sup hangat.
4. Istirahat Total
Jika ingin cepat sembuh dari sakit tifus, kamu perlu istirahat total. Jadi, cutilah dari pekerjaan kamu dan tinggalkan semua aktivitas saat didiagnosis mengalami tifus. Saat beristirahat total, terutama tidur, sel-sel dan jaringan tubuh yang rusak karena infeksi akan bisa diperbaiki secara cepat. Selain itu, total istirahat juga bisa mencegah penularan tifus pada orang lain.
5. Jaga Kebersihan
Diri Selama Tifus
Selama mengalami
tifus, penting juga untuk selalu menjaga kebersihan diri. Hal itu dilakukan untuk mencegah
penyebaran dan penularan penyakit. Jadi,
pastikan kamu langsung mencuci tangan setelah keluar dari toilet. Selain itu, jangan lupa juga untuk selalu mencuci tangan sebelum makan atau sebelum menyiapkan makanan. Cucilah tangan dengan
air mengalir dan sabun.
Jika kebersihan diri tidak dijaga selama tifus, bisa saja kamu dengan mudah menyebarkan
bakteri tifus ke
orang lain atau benda di sekitar yang kamu sentuh. Akibatnya, orang lain juga akan memiliki risiko tertular
penyakit tifus yang dialami.
6. Minum Obat Sesuai Dosis dan Jadwal
Biasanya saat mengalami tifus dokter akan meresepkan antibiotik untuk melawan infeksi bakteri, dan obat penurun demam. Jadi, penting untuk minum obat sesuai dosis dan jadwal yang diberikan dokter. Minum obat secara teratur ya.
Sumber : Halodoc

Bawa Orang Tua Berobat ke Penang? Perhatikan 3 Hal Ini!

Mengenal Profesi Asisten Apoteker, Beserta Tugas dan Tantangan Terberat

Beragam Makanan yang Harus Dihindari Untuk Turunkan Berat Badan

Jenis Olahraga yang Bisa Diterapkan di Rumah Untuk Turunkan Berat Badan

Ketahui Tips Perawatan Tubuh Sebelum Tidur yang Bisa Dicoba
