Efek Samping Minum Air Berkarbonasi Untuk Tubuh

Kitakini.news – Secara teknis, air berkarbonasi hanyalah air bergelembung seperti air soda. Menurut buku Trends in Non-alcoholic Beverages tahun 2020, secara sederhana air berkarbonasi sebagai pelarutan gas CO2 dingin dalam air di bawah tekanan tinggi. 

Baca Juga:

• Bawa Orang Tua Berobat ke Penang? Perhatikan 3 Hal Ini!
• Mengenal Profesi Asisten Apoteker, Beserta Tugas dan Tantangan Terberat
• Beragam Makanan yang Harus Dihindari Untuk Turunkan Berat Badan

Dinamika gelembung ini mengubah air biasa menjadi air bersoda, juga dikenal sebagai air berkarbonasi. Ketika gas larut dalam air secara alami di bawah mata air, itu disebut air soda, dan mengandung mineral seperti natrium dan kalsium.

Hingga kini, belum diketahui pasti apakah minum air berkarbonasi dapat menyehatkan tubuh atau justru sebaliknya. Dilansir dari Eat This Not That, berikut ini adalah beberapa efek samping dari air berkarbonasi untuk kesehatan:

Efek Samping Minum Air Berkarbonasi

1. Memicu Perut Kembung

Saat anda minum air berkarbonasi, anda menelan lebih banyak udara daripada biasanya dengan makan atau minum apapun karena CO2 yang terperangkap di dalam air.

"Gembung-gelembung tersebut bisa menyebabkan perut kembung, yang bisa membuat tidak nyaman. Ini bisa sangat menyusahkan bagi orang yang menderita sindrom iritasi usus besar (IBS), " kata Lauren Manaker. Akibatnya, timulasi air bersoda di usus dapat menyebabkan sembelit atau memicu buang air besar. 

2. Menambah Berat Badan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air berkarbonasi, dengan atau tanpa pemanis buatan, dapat menyebabkan penambahan berat badan dan indeks massa tubuh yang lebih besar meskipun mungkin mengandung nol kalori. 

“Pemanis buatan dapat memiliki efek negatif pada kesehatan pencernaan dan kadar gula darah serta efek samping kesehatan yang serius," kata ahli gizi terdaftar Mary Sabat.

Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2014 di Nature menunjukkan bahwa pemanis nonnutrisi mengubah mikrobioma usus tikus dan manusia, dan dapat berdampak negatif pada metabolisme dan respons glukosa. 

Tak hanya itu, satu meta-analisis studi observasi yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal menghubungkan pemanis nonnutritif dengan peningkatan berat badan dan lingkar pinggang, obesitas, hipertensi, sindrom metabolik, hingga diabetes tipe 2.

3. Dapat Merusak Gigi

Tidak hanya soda saja, air berkarbonasi tanpa pemanis juga dapat menyebabkan gigi berlubang. "Air berkarbonasi mungkin memiliki pH lebih rendah daripada air biasa, dan pH yang lebih rendah dapat mengikis enamel gigi seiring waktu," kata Manaker.

Selain itu, minuman asam seperti jus buah, soda manis, dan air soda dapat melarutkan mineral di gigi kita, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan baru-baru ini di Journal of American Dental Association (JADA). 

Penelitian terkait di JADA Foundational Science menemukan bahwa dentin, yaitu area di bawah enamel yang melindungi saraf, sangat rentan terhadap erosi dari air berkarbonasi bebas gula.

4. Memicu Gangguan Kesehatan

Menurut sebuah studi oleh Consumer Reports pada tahun 2020, beberapa minuman air berkarbonasi mengandung bahan kimia PFAS sintetis yang berpotensi tidak sehat yang telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.

"Banyak merek minuman populer mengandung bahan kimia ini yang dikenal sebagai zat polifluoroakil (PFAS)," kata Trista Best, ahli diet terdaftar di Balance Once Supplements. "Bahan kimia buatan manusia yang sering digunakan dalam kemasan makanan ini juga dikenal sebagai 'bahan kimia selamanya' karena sulit terurai di dalam tubuh atau lingkunga,” lanjutnya.

Studi epidemiologi menunjukkan hubungan potensial antara paparan PFAS dan penyakit hati, perubahan, fungsi kekebalan dan tiroid, disregulasi insulin, penyakit ginjal dan beberapa jenis kanker. 

Sumber : Eat This Not That