Kitakini.news – Korban gempa yang
mengguncang Turki dan Suriah menembus angka lebih dari 500 orang. Dari total
tersebut, lebih dari 200 diantaranya berada di Suriah yang saat ini sedang
mengalami krisi kemanusiaan akibat perang sipil selama sekitar 12 tahun.
Dilaporkan CNN dan seperti dilansir dari Republika.co.id, Senin
(6/2/2023), Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan sejauh ini gempa
bermagnitudo 7,8 yang mengguncang negaranya Senin (6/2/2023) pagi sekitar pukul
04:00 waktu setempat, telah menyebabkan 284 orang tewas. Sementara jumlah
korban luka melampaui 2.300 orang.
Sementara itu, laporan media pemerintah Suriah, Syrian Arab News Agency (SANA) mengungkapkan, jumlah korban tewas di negaranya akibat gempa yang berpusat di Nurdagi, Provinsi Gaziantep, Turki, telah mencapai 237 jiwa.
Sementara korban luka lebih dari
630 orang. Wilayah Suriah yang terdampak gempa antara lain Damaskus, Hama,
Idlib, dan Aleppo. Sejumlah bangunan runtuh di wilayah-wilayah tersebut.
Jumlah korban tewas dan luka diperkirakan masih akan terus bertambah. Sebab saat ini operasi pencarian korban yang tertimbun reruntuhan masih berlangsung.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, tim evakuasi dan penyelamat telah dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak gempa di negaranya.
“Kita berharap dapat melewati
bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling
sedikit,” tulis Erdogan di akun Twitter pribadinya.
Turki berada di atas garis patahan utama dan sering dikoyak gempa. Negara tersebut pernah mengalami gempa dahsyat pada 1999. Kala itu, korban tewas mencapai 18 ribu orang.
Redaksi
Tulis Komentar