Menjelajahi Sumatera: Touring Biker Malaysia dan Pengalaman Budaya yang Tak Terlupakan
Mereka adalah Amzah Bin Sulaiman, Zailani Bin Mohd Zaid, Mohamas Shukor Bin Abdul Aziz, Mohd Nasri Bin Alias, Suhaimi Bin Abdul Rahman, Abdul Hadi Bin Abuyan, dan Wahda Bin Meon.
Baca Juga:
Perjalanan dimulai pada 21 Juli 2024 dari Medan menuju Takengon, berlanjut ke Banda Aceh, dan kemudian ke Sabang serta Meulaboh. Ketujuh biker ini ditemani oleh seorang tour guide yang berpengalaman.
"Dari sana, perjalanan dilanjutkan ke Sidikalang, Padang Sidempuan, Bukit Tinggi, dan Pekanbaru. Akhirnya, kami kembali melalui Gunung Tua, Prapat (Danau Toba), dan kembali ke Medan, menempuh total 3.431 km," ungkap Abdul Hadi Bin Abuyan.
Perjalanan ini lebih dari sekadar menaklukkan jalan raya, tetapi juga menjadi sarana untuk mengenal masyarakat dan budaya setempat. Di Aceh, mereka merasakan kesamaan budaya dengan Malaysia, sementara di Bukit Tinggi mereka terkesan dengan suasana pendidikan yang kental.
Ketika mencapai Prapat, mereka menemukan karakter masyarakat yang berbeda, menambah kekayaan pengalaman mereka.
Amzah Bin Sulaiman dan teman-temannya sangat tertarik untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal di setiap daerah yang mereka kunjungi.
"Kami merasa kurang lama berada di sini," ujar Amzah, menunjukkan keinginan mereka untuk tinggal lebih lama dan belajar lebih banyak.
Setelah pengalaman yang mengesankan ini, mereka berencana untuk kembali dengan waktu yang lebih lama, mungkin hingga dua bulan. "Kelak kami mungkin akan datang kembali," ungkap Zailani Bin Mohd Zaid, yang diaminkan serentak.
Touring sepeda motor memberikan lebih dari sekadar adrenalin. Kegiatan ini membuka peluang untuk belajar tentang budaya, memperluas wawasan, dan mempererat hubungan sosial. Selain menikmati keindahan alam dan keramahan masyarakat, touring juga memiliki manfaat kesehatan mental dengan efek relaksasi dan mengurangi stres.
Kehadiran biker seperti mereka juga memberikan dampak positif bagi pariwisata lokal. Konsumsi makanan, penginapan, dan pembelian oleh-oleh dari para biker ini mendukung perekonomian setempat, mempromosikan destinasi wisata yang mungkin kurang dikenal, dan mendorong perkembangan ekonomi daerah.
Touring sepeda motor bukan hanya petualangan, tetapi juga sarana pembelajaran, kesehatan, dan kontribusi ekonomi yang berharga bagi daerah yang dikunjungi.*