Empat Peneliti Perempuan Indonesia Raih Penghargaan L'Oréal-UNESCO FWIS 2024
Baca Juga:
Para penerima penghargaan adalah Della Rahmawati, Ph.D., Rachma Wikandari, Ph.D., Prasanti Widyasih Sarli, Ph.D., dan Deliana Dahnum, Ph.D., yang masing-masing memperoleh dana riset senilai Rp100 juta.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Sri Suning Kusumawardani, memberikan apresiasi tinggi terhadap program FWIS yang mendorong peran perempuan di bidang ilmu pengetahuan.
"Karya para perempuan peneliti ini tak hanya menunjukkan kemajuan ilmu pengetahuan, namun juga menjawab tantangan bangsa serta mendukung pembangunan nasional," ungkapnya, dalam keterangan resmi diterima Selasa (12/11/2024).
Program FWIS merupakan kolaborasi antara PT L'Oréal Indonesia dan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI serta dewan juri dari 31 universitas dan institusi riset di Indonesia.
Program ini memberikan total dukungan dana sebesar Rp400 juta setiap tahunnya dan telah menjangkau 75 perempuan peneliti di seluruh Indonesia sejak dimulai lebih dari dua dekade lalu.
Menurut Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Itje Chodidjah, masih ada berbagai tantangan yang dihadapi perempuan di ranah penelitian, seperti akses terbatas ke fasilitas penelitian dan pendanaan, serta stigma sosial.
"Program FWIS memberikan ruang bagi perempuan peneliti untuk berkembang, menginspirasi generasi muda, dan bersaing di panggung sains internasional," katanya.
Dalam perjalanannya, program FWIS berhasil menciptakan efek bola salju dengan menghasilkan lebih dari 2.500 publikasi ilmiah dan melibatkan lebih dari 1.400 peneliti dalam berbagai penelitian. Dari jumlah tersebut, 65 persen adalah perempuan, yang juga menginspirasi ribuan peneliti muda di Indonesia.
Program L'Oréal-UNESCO For Women in Science akan terus mendukung para ilmuwan perempuan Indonesia dalam menghadirkan solusi inovatif untuk berbagai tantangan, mulai dari ketahanan pangan hingga mitigasi bencana, sebagai bentuk kontribusi nyata bagi keberlanjutan lingkungan dan pembangunan sosial.