Botol dan Gelas Aqua Dominasi Sampah Plastik di Sungai

Melansir berbagai sumber, Senin (24/2/2025), soal plastik bermerek ini disampaikan organisasi lingkungan Sungai Watch melalui Brand Audit Report 2024.
Baca Juga:
"Selama empat tahun berturut-turut, Danone terus menduduki posisi pertama sebagai penyumbang sampah terbesar," ujar laporan audit tersebut.
Dalam laporan tersebut, Sungai Watch menyebutkan bahwa mereka berhasil mengumpulkan 600 ribu item sampah dari sungai-sungai di Bali dan Banyuwangi.
Dari jumlah tersebut, sekitar 17% atau 102 ribu item sampah berasal dari produk Aqua, terutama dalam bentuk botol dan gelas plastik.
Audit yang dilakukan tahun ini mencatatkan angka terbesar dalam sejarah Sungai Watch, dengan wilayah pengawasan yang lebih luas mencakup Banyuwangi.
Meski Grup Wings tercatat sebagai penyumbang sampah terbanyak pada 2024 dengan 52.600 item, Danone tetap menjadi penyumbang terbesar dari satu merek, yakni Aqua, dengan total 39.480 item sampah.
Laporan Sungai Watch juga mengungkapkan bahwa Aqua sangat mengandalkan kemasan ukuran kecil, seperti gelas plastik 220 ml, yang sulit didaur ulang dan sering kali terbuang begitu saja.
Dan, sekitar sepertiga dari sampah Aqua yang ditemukan terdiri dari gelas plastik 220 ml.
Sungai Watch juga menyoroti klaim Aqua yang menyatakan produknya dapat didaur ulang 100%.
Namun, kenyataannya, perusahaan ini tidak memiliki sistem pengumpulan atau daur ulang yang layak untuk produk-produknya.
"Sebagian besar gelas dan botol plastik tersebut berakhir di sungai, pantai, dan hutan mangrove," ungkap laporan itu.

Tinjau Jembatan Ambruk di Nias Barat, Bobby: Akan Dibangun Tahun Ini

Banjir Rendam Ribuan Rumah dan Masjid, Warga Terpaksa Sholat Tarawih Ditempat Seadanya

Herlina Sidak Penanganan Sampah di Kantor Camat Siantar Utara

Polres Tapteng Amankan Tradisi Balimo-Limo Sambut Bulan Suci Ramadhan

Jangan Rebus Mi Instan Sekaligus Bungkusnya, Bahaya
