Pembalut Bekas Haid Tak Perlu Dicuci

Namun, melansir berbagai sumber, Selasa (29/4/2025), seorang dokter menyebut mencuci pembalut bekas haid malah berpotensi penyakit, maksudnya bisa menimbulkan penyakit.
Baca Juga:
"Mencuci pembalut sebenarnya tak berguna, karena itu tidak berdampak apapun, baik untuk lingkungan maupun untuk si pribadi itu sendiri," ujar dr Beeleonie.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) ini malah menyarankan untuk tidak mencuci pembalut bekas darah menstruasi atau haid.
"Justru itu malah menjadi potensi sumber penyakit, karena 'kan tangan ini kita gunakan untuk megang-megang lain termasuk makanan. Jadi, kita langsung lipat (dan buang) akan jauh lebih higienis," jelasnya.
Meski begitu, yang jelas hingga saat ini, tidak sedikit yang mengaitkan darah pada pembalut dengan hal mistis
Contohnya, anggapan bahwa darah menstruasi yang tidak dicuci dapat dimanfaatkan untuk hal-hal negatif.
"Sebenarnya itu tergantung dari kebiasaan masing-masing orang tersebut," ujar Heni Indrayati, Corporate Planning Division Head of PT Uni-Charm Indonesia Tbk.
Artinya, dia menjelaskan bahwa tidak ada kewajiban untuk mencuci pembalut bekas sebelum dibuang.
Ia pun menjelaskan, tiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam membuang pembalut bekas.
Namun yang terpenting, perempuan harus menjaga kebersihan setelah menggunakan pembalut.
"Tetapi yang penting menjaga kebersihan. Kebersihannya setelah digunakan, pembalut tersebut digunakan, jangan sampai berceceran," pungkasnya.

Satu dari 10 Perempuan Indonesia Punya Beban Ganda

Pelecehan Seksual Marak, Korban Harus Lakukan Ini

Pembinaan Lansia oleh Rumah Zakat, Rayakan Hari Kartini dengan Semangat dan Kebahagiaan

Pasien Cuci Darah di Indonesia Meningkat

Hari Perempuan Sedunia, Kompok Selvintriansih Patroli Ramadhan dan Bantu Nenek Sebatang Kara
