Demo Dukung Hak Angket di DPRD Sumut, Pengunjuk Rasa Tinggalkan Keranda Demokrasi

Kitakini.news -Medan, Negosiasi massa 'Rakyat Sumut Menggugat Demokrasi' berlangsung alot. Massa yang mendukung gak angket tersebut masih bertahan di gedung DPRD meski di bawah guyuran hujan deras.
Baca Juga:
Massa
diterima oleh Edy Surahman Sinuraya dari fraksi Golkar. Edy berkata bahwa akan
melaporkan kejadian ini sesegera mungkin kepafa pimpinan di pusat terutama
presiden Jokowi. Namun saat ditanya tentang persetujuan hak angket, Edi berkata
itu adalah keputusan dari Ketua Umum Partai.
"Untuk
kegiatan bapak-ibu hari ini, kami menerima dan akan menyampaikan kepada
pimpinan, terutama presiden Jokowi. Tetapi kalau bapak ibu bertanya pada saya
mendukung hak angket atau tidak, itu dibahas di DPR RI dan itu tergantung
keputusan partai dan Ketua Umum, Airlangga Hartanto," jawab Edy.
Untuk
penandatangan kegiatan aksi Humas DPRD Sumut, Sofyan mencoba menjelaskan bahwa
seharusnya massa memiliki tuntutan secara tertulis yang di akan di bahas di
DPRD.
"Secara
aturannya seperti itu, setidaknya ada tuntutan tertulis yang akan kami tanda
tangani dan kita bisa sampaikan sesuai dengan rugulasi yanf berlaku di DPRD
Sumut," kata Sofyan.
Namun
hal itu di jawab oleh salah satu orator unjuk rasa, Hasudungan Siahaan bahwa
kalau untuk masalah tanda tangan, berapa banyak pun akan di berikan, namun
mereka meminta perwakilan dapar dipertemukan dan duduk bersama anggota dewan
membahas tuntutan ini.
"Urusan
tanda tangan, ribuan pun akan kami tanda tangani. Dan secara tertulis pun kami
mempersiapkannya. Tapi kami ingin juga anggota dewan bisa duduk bersama perwakilan,
membahas tuntuan kami secara detail. Izinkan kami bertemu anggota Dewan yang
terhormat di dalam sana dan duduk di kursi bersama," kata Hasungan.
Negosiasi
berjalan alot dan belum ada keputusan diterima atau tidaknya massa di dalam
gedung. Massa masih bertahan di depan Gedung DPRD Sumut di bawah hujan deras.
Dan berdoa di depan kerenda jenazah "Demokrasi" untuk matinya demokrasi
Indonesia.
"Kami
sudah berjanji bahwa tidak akan melakukan hal yang anarki. Tapi hari ini adalah
bukti matinya demokrasi akibat kehausan penguasa ini. Kami akan mengevaluasi
dan akan kembali dengan massa yang lebih rapi dan rapat lagi, karena perjuangan
belum selesai," kata orator unjuk rasa.
Setelah
selesai doa bersama, massa membubarkan diri dengan tertib, namun keranda bertuliskan
"Demokrasi" ditinggal di depan gedung DPRD Sumut, sebagai tanda
simbol bahwa mereka akan kembali lagi.

Dosen dan Aktivis di Sumbar Demo Minta DPR Gunakan Hak Angket

Pemilu Curang, Gakan Rakyat Sumatera Utara Tuntut DPR Gunakan Hak Angket
