Muhaimin: Pemerataan Penyebaran Dokter Jangan Hanya di Kota Besar, Juga Harus di Daerah
Kitakini.news
– Pemerintah didorong untuk segera melakukan pemerataan sebaran dokter sesuai
rasio jumlah penduduk dimasing-masing daerah, termasuk dokter spesialis.
Baca Juga:
Wakil Ketua DPR-RI Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan sebaran dokter yang tidak proporsional telah menyebabkan penanganan pasien diberbagai fasilitas kesehatan tidak maksimal, bahkan kerap berujung pada tingginya angka pasien meninggal dunia.
“Kembali saya ingatkan, sebaran dokter jangan cuma di kota-kota besar saja, harus merata di seluruh Indonesia sesuai rasio jumlah penduduk. Saya kira kasus-kasus kematian pasien akibat lamban mendapatkan penangan medis tidak boleh lagi terjadi,” tegas Muhaimin di Jakarta, seperti dilansir dari laman resmi dpr.go.id, Selasa (10/1/2023).
Muhaimin juga mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memperbanyak beasiswa pendidikan calon dokter, tak terkecuali dokter spesialis.
“Negara seharusnya lebih banyak lagi menggelontorkan beasiswa pendidikan kedokteran. Memang ini bukan hal mudah, tapi saya kira bisa dilakukan agar sebaran dokter bisa lebih merata, lebih banyak lagi,” imbuhnya.
Selain Kemenkes, lanjut Muhaimin, pihaknya juga mengingatkan pemerintah daerah agar proaktif mengalokasikan beasiswa kedokteran bagi generasi muda yang berprestasi dan kurang mampu. Dengan begitu, masalah pemerataan dokter dapat teratasi.
“Saya juga minta pemerintah daerah (Pemda) harus proaktif. Misalnya dengan menyediakan beasiswa pendidikan kedokteran untuk siswa-siswa berprestasi dan kurang mampu. Jadi tidak bergantung pada pusat saja,” tandasnya.
Merujuk pada data Kemenkes, jumlah dokter di Indonesia saat ini berjumlah 146.162 orang. Menurut Muhaimin, jumlah dokter ini masih jauh dari standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO).
“Kalau ikut standar WHO seharusnya Indonesia punya dokter minimal 270 ribu orang. Sedangkan sekarang baru ada 146 ribuan. Jadi selain jumlah dokter kita masih kurang, ditambah lagi sebarannya tidak merata,” pungkasnya.
Redaksi