Anggota DPRD Medan : Aparatur Pemko Main Tangan ke Warga, Buat Malu Bobby Nasution
Kitakini.news - Ketua Badan Pembentukan Perda DPRD Kota Medan Dedy Aksyari Nasution menyayangkan sikap tidak humanis Kasib Trantib Medan Perjuangan, Saud Samosir dalam melaksanakan tugasnya. Viral di media sosial, Saud Samosir “main tangan” kepada warga saat menjalankan tugasnya dalam menegakkan peraturan daerah yang berlaku di Kota Medan. Hal ini dinilai telah mencoreng dan membuat malu Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Baca Juga:
“Apa yang dilakukan oknum Kasi Trantib Medan Perjuangan itu adalah hal yang memalukan, hal yang tidak pantas untuk dijadikan teladan dan tidak mencerminkan sikap sebagai pelayan masyarakat,” ucapnya.
Dikatakan politisi Partai Gerindra itu, apa yang dilakukan Saud Samosir sama sekali tidak sejalan dengan instruksi Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang meminta seluruh ASN pada setiap perangkat di lingkungan Pemko Medan untuk bersikap humanis kepada masyarakat, termasuk dalam menjalankan tugasnya.
“Peraturan memang harus ditegakkan, sebab kami di DPRD Medan membuat peraturan memang untuk ditegakkan dan dijalankan. Memang harus tegas, tetapi caranya tetap harus humanis. Pemerintah itu harus bisa mengayomi dan memberi teladan kepada masyarakat. Sayangnya, sikap yang ditunjukkan oknum Kasi Trantib Medan Perjuangan itu sangat tidak patut untuk dijadikan teladan,” kata dia.
Untuk itu, Dedy meminta kepada Pemko Medan, baik Camat Medan Perjuangan maupun Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk memberikan sanksi tegas kepada Saud Samosir.
“Bukan berarti sudah berdamai lalu yang bersangkutan tidak diberi sanksi apapun. Sebaliknya, justru dia harus diberi sanksi tegas. Bila perlu inspektorat segera panggil dan periksa yang bersangkutan, oknum seperti itu tidak layak jadi pelayan masyarakat,” tuturnya.
Dilanjutkan anggota Komisi IV DPRD Medan itu, tindakan tegas itu harus dilakukan sebagai bukti keberadaan pemerintah terhadap warganya yang mendapatkan perlakuan yang tidak pantas.
Selain itu, tindakan tegas itu juga akan memberi efek jera kepada pelaku dan sekaligus sebagai pembelajaran kepada pelayan masyarakat lainnya agar tidak melakukan hal yang sama.
“Kita sesalkan apa yang dilakukan kasi trantib itu. Sebab seharusnya sebagai kasi trantib, dia harus menjaga ketertiban, bukan malah sebaliknya, yaitumelakukan tindak kekerasan. Setiap masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat, dan mereka (pemerintah) harus menjadi teladan untuk itu,” pungkasnya.
Sebelumnya viral di media sosial, rekaman video Kasi Trantib Medan Perjuangan, Saud Samosir main tangan pada seorang wanita bernama Diana. Diana adalah warga Jalan Prof HM Yamin, Kelurahan Sei Kera Hilir II, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan.
Perselisihan antara Diana dengan Saud Samosir bermula saat korbannya menimbun bahu jalan yang ada di depan rumahnya dengan pecahan batu.
Setelah menimbun bahu jalan dengan batu, Diana membiarkannya selama beberapa hari, dengan tujuan agar timbunan batu itu padat dan bisa dicor secara sempurna. Namun, belum lagi sempat mengecor timbunan batu tersebut, Saud Samosir datang ke rumah Diana.
Saud lantas memerintahkan anak buahnya membongkar timbunan batu yang sudah mulai padat. Sontak, aksi Saud Samosir ini mendapat perlawanan. Diana kemudian merekam aksi Saud, dan terjadilah cekcok. Saat Diana merekam percekcokannya, tiba-tiba Saud mengamuk. Ia menampol Diana, hingga selular yang dipegang Diana nyaris terjatuh.
Redaksi