Puluhan Guru Kembali Demo Kantor Bupati Langkat Tuntut Pembatalan PPPK
Kitakini.news -Puluhan guru honorer kembali berunjukrasa di Kantor Bupati Langkat, Senin (18/3/2024) siang sekitar pukul 14.00 WIB. Dengan tuntutan yang sama dari aksi sebelumnya, mereka mendesak agar Pj Bupati Langkat M Faisal Hasrimy AP MAP mau menerima kehadiran mereka.
Baca Juga:
"Tuntutan
kami masih sama pak Pj Bupati Langkat. Cuma kami minta bapak untuk datang ke
sini menemui kami. Kehadiran kami hari ini, sesuai dengan arahan dari Asisten
III di hari Jum'at kemarin. Kami cuma ingin bersilaturrahim," ujar kordinator
aksi Novindra diiringi sorak sorai guru-guru honorer di sana.
Sekira
45 menit berorasi di balik pagar Kantor Bupati yang dijaga ketat Satpol PP,
sosok M Faisal pun tak kunjung muncul. Dengan penuh rasa kecewa, puluhan guru
honorer tersebut mengguncang pagar tersebut. Aksi dorong pun terjadi. Pj Bupati
Faisal tetap tak muncul di tengah guru-guru tersebut.
"Jangan
kalian sembunyikan penjahat. Jangan kalian lindungi penjahat – penjahat yang
tak bermoral di dalam sana. Sini keluar pak bupati. Kalau pak bupati gak mau
jumpai kami, akan kami tunggu hingga malam," teriak salah seorang guru wanita
yang ikut dalam aksi damai itu.
Setelah
satu jam berorasi, Staf Ahli Bupati Langkat Sujarno dan Kasatpol PP Langkat
Dameka Putra Singarimbun menemui guru – guru teresbut. Namun, hadirnya mereka
berdua juga tak memberikan jawaban yang memuaskan.
"Pak
bupati sedang tidak berada di tempat. Gak mudah untuk bertemu dengan pak
bupati. Harus buat janji dan menyesuaikan dengan jadwal beliau. Pak bupati gak
di sini aja tugasnya, kadang beliau juga ke Kantor Gubernur," kata Dameka.
Ucapan
Dameka itu disambut dengan cibiran dari guru honorer yang menggelar aksi.
"Kami
sudah melayangkan surat ke polres dan Kantor Bupati. Tapi hari ini mereka
mengatakan Pj Bupati gak ada. Ini sangat mengecewakan bagi masyarakat, terutama
guru – guru yang hadir di sini," ketus salah seorang guru honorer Irwansyah yang
ikut dalan aksi damai itu.
Puluhan
guru yang melakukan aksinya kemudian membubarkan diri karena kecewa tidak
dipertemukan dengan Pj Bupati Langkat.
Sebelumnya
puluhan guru honor berorasi di depan Kantor Bupati Langkat, Jumat (15/3/2024)
pagi. Dalam aksinya, mereka menuntut agar Seleksi Kompetisi Teknis Tambahan
(SKTT) dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru
tahun 2023 untuk dibatalkan.
Dengan
pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan SatPol PP, para guru honorer
peserta PPPK tersebut dihadang persis di pagar masuk Kantor Bupati Langkat.
Namun, melalui kordinator aksi Dian Novindra, mereka tetap menyampaikan aspirasi
dan tuntutannya di sana.
"Kami
meminta, agar Pj Bupati Langkat membuat surat permohonan secara resmi melalui
Sekda, untuk pembatalan SKTT, dikarenakan melanggar ketentuan administrasi dan
terdapat dugaan transaksional," Dian Novindra, diiringi teriakan guru
honorer lainnya.
Selain
itu, mereka juga meminta, agar Pj Bupati Langkat segera melaksanakan pengumuman
ulang hasil seleksi PPPK Guru Tahun 2023 Langkat, sesuai hasil CAT BKN. Serta
dilakukannya evaluasi melalui panitia seleksi daerah (Panselda), terkait adanya
guru - guru dan dapodik siluman yang lulus PPPK.
"Salah
satunya, staff honorer Bidan Sumber Daya Air (SDA) di Dinas PUPR Kabupaten
Langkat yang terdaftar Dapodiknya di SDN 056010 Cempa, Kecamatan Hinai yang
lulus PPPK tahun 2023. Kami minta, agar PJ Bupati Langkat mendiskualifikasi
guru siluman tersebut," tegas Dian.
Setelah
itu, perwakilan Pemkab Langkat melalui Asisten III Musti Sitepu akhirnya
menemui guru honorer yang berorasi di sana. Musti berjanji, akan menyampaikan
seluruh aspirasi dan tuntutan mereka kepada PJ Bupati Langkat M Faisal Hasrimy.
"Pak Pj Bupati dan BKD sedang di Jakarta. Nanti akan saya sampaikan apa yang menjadi aspirasi dan tuntutan tekan - rekan semua kepada beliau. Kami bukan menghalangi kalian berorasi, tapi inilah prosedur yang harus dilaksanakan, untuk menjaga kondusifitas," kata Musti.