Ukraina Bantah Terlibat dalam Serangan Moskow, Mykhailo Podolyak: Tidak Masuk Akal!
Baca Juga:
Podolyak mengatakan ini di akun X (sebelumnya twitter) pada Sabtu, 23 Maret 2024.
"Ukraina tentu saja tidak ada hubungannya dengan penembakan/ledakan di Balai Kota Crocus (Wilayah Moskow, Rusia). Bagaimanapun itu tidak masuk akal," tulis Podolyak, dilansir Minggu (24/3/2024).
Dijelaskannnya, pertama, Ukraina telah berperang dengan tentara Rusia selama lebih dari 2 tahun. Dan segala sesuatu dalam perang ini hanya akan diputuskan di medan perang. Hanya berdasarkan kuantitas senjata dan kualitas keputusan militer. Menurutnya serangan teroris tidak menyelesaikan masalah apa pun.
Kedua, Ukraina tidak pernah menggunakan metode teroris. Itu selalu tidak ada gunanya. Berbeda dengan Rusia sendiri, yang menggunakan serangan teroris dalam perang saat ini melawan Ukraina dan di awal sejarahnya menyerang warganya sendiri untuk memulai "aksi kontra-teroris" berikutnya terhadap kelompok etnis yang melakukan protes.
"Cukuplah mengingat peristiwa di jalan raya Kashirskoe (Moskow) dan di Volgodonsk, dan ketiga, jauh sebelum kejadian di #Crocus_City_Hall, kita telah mendengar peringatan publik dari kedutaan asing yang ditempatkan di #Moscow tentang kemungkinan terjadinya tindakan berdarah yang berlebihan," sebutnya.
"Sebagai kesimpulan: tidak ada keraguan sedikit pun bahwa peristiwa di pinggiran kota Moskow akan berkontribusi pada peningkatan tajam dalam propaganda militer, percepatan militerisasi, perluasan mobilisasi, dan, pada akhirnya, peningkatan perang. Dan juga untuk membenarkan serangan genosida nyata terhadap penduduk sipil Ukraina," tambah Podolyak.
Diketahui sebuah serangan teroris di dekat ibu kota Rusia, Moskow, menyebabkan setidaknya 60 orang tewas dan 147 lainnya cedera.
Serangan tersebut terjadi di gedung konser Crocus City Hall yang terletak di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia.*