DPR-RI Dorong Pemerintah Turunkan Harga BBM Subsidi
Kitakini.news – Pemerintah didorong untuk bisa menurunkan
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Sebab, harga minya dunia saat ini
menyentuh angka 74 USD per barel.
Baca Juga:
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendorong pemerintah untuk dapat menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Hal tersebut mengingat turunnya harga minyak dunia saat ini yang telah menyentuh di angka 74 USD per barel.
"Mohon kiranya Pimpinan DPR dapat mendorong mendesak pemerintah untuk menurunkan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar. Karena harga minyak dunia saat ini sudah merosot tajam dari puncaknya 120 USD per barel sekarang sudah menyentuh sekitar 74 USD per barel," kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Mulyanto di Jakarta seperti dilansir dari laman resmi dpr.go.id, Rabu (11/1/2023).
Menurut Mulyanto, harga BBM sekelas Pertalite milik operator BBM swasta seperti Revo 90 dan BP90 kini bahkan sudah mengalami penurunan harga. Oleh sebab itu, masyarakat kini mulai mempertanyakan kapan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar akan turun.
"Operator swasta sudah menurunkan harga komoditas BBM nya termasuk Pertamina untuk yang non subsidi. Bahkan untuk BBM sekelas Pertalite seperti Revo 90 juga BP90 sudah menurunkan harganya. Akhirnya masyarakat bertanya-tanya, kapan (harga) pertalite 90 ini turun?!," bebernya.
Selain itu, lanjut Mulyanto, dirinya juga menyoroti meningkatnya inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia tahun 2022 yakni sebesar 5,51 persen (yoy).
Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan inflasi IHK 2021 sebesar 1,87 persen (yoy) dan lebih tinggi dari sasaran 3,0±1 persen. Hal tersebut terutama dipengaruhi oleh dampak penyesuaian harga BBM pada September 2022 lalu.
Karena itu, Mulyanto menilai penurunan harga BBM bersubsidi diperlukan untuk dapat kembali meningkatkan daya beli masyarakat di tengah inflasi yang terjadi.
"Karenanya untuk meringankan beban masyarakat, dan meningkatkan daya beli mereka, mohon kiranya pimpinan (DPR) dapat mendorong dan mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan penurunan harga BBM bersubsidi," pungkasnya.
Redaksi