Permainan Lato-lato Makan Korban, Disdik Pematangsiantar Keluarkan Larangan
Kitakini.news - Permainan lato-lato, dengan ciri menggoyang dan membenturkan dua bola menggunakan tali ke atas dan ke bawah, menjadi tren di kalangan anak-anak dan remaja.
Baca Juga:
Ternyata demam permainan ketangkasan ini membuat Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Dinas Pendidikan mengeluarkan larangan khusus untuk penggunaannya. Menyusul terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan seorang anak harus dioperasi karena lato-lato mengenai matanya.
Adapun larangan tersebut, peruntukannya bagi seluruh kepala sekolah, guna membatasi permainan lato-lato oleh peserta didik mulai dari tingkat TK, SD dan SMP.
Dalam hal ini, Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar mengeluarkan imbauan kepada seluruh kepala sekolah, baik negeri maupun swasta untuk melarang siswa/peserta didik membawa dan memainkan permainan lato-lato.
Sehingga sekolah melarang para peserta didik bermain lato-lato di lingkungan sekolah. Karena kesalahan bermain, bisa membahayakan diri sendiri.
mbauan bernomor 400.3.6.4/Disdik-Paud Dikdas/I/2023 tentang larangan tersebut, ditandatangani oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, Rudol Barmen Manurung,.I
Imbauan ini pun terbit pada Selasa (12/1/2023), dimana tujuannya untuk para kepala sekolah mulai dari TK, SN dan SMP. Baik sekolah negeri, maupun swasta.
"Dalam rangka menjaga keselamatan peserta didik di lingkungan sekolah maka bersama ini kami sampaikan kepada Saudara Kepala PAUD/SD/SMP Negeri/Swasta di lingkungan binaan Dinas Pendidikan Kola Pematangsiantar agar melarang serta melakukan pengawasan kepada peserta didik untuk tidak membawa serta memainkan permainan lato-lato di lingkungan sekolah," demikian isi surat tersebut.
Sebagaimana kabar beredar sebelumnya di media dan viral, seorang anak di Kalimantan Barat, menjadi korban kesalahan permainan lato-lato tersebut, hingga harus menjalani operasi di bagian matanya.
Kontributor: Tumpal Tanjung