Korban Bencana Alam Sumbar sudah 50 Orang, Warga Masih Bertahan di Pengungsian
Kitakini.news -Tim gabungan penanggulangan bencana lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (14/5/2024), melakukan proses pencarian 3 korban yang belum ditemukan. Selain pencarian secara manual, hari ini juga dibantu anjing pelacak T9 Polda Sumbar.
Baca Juga:
Di
kabupaten agam, tim gabungan selain fokus mencari korban hilang, juga berupaya
membersihkan fasilitas umum serta normalisasi batang kaciak.
Dandim
0803 Agam Letkol Arm Bayu Ardhitya Nugroho, mengakui meski sudah ada 4 alat
berat, namun masih terasa kurang karena volume pekerjaan yang sangat banyak.
Namun mereka tetap berupaya bekerja maksimal.
Hingga
saat ini di Kabupaten Agam sudah 20 orang yang meninggal dunia dan 3 masih
proses pencarian. Sementara di Kabupaten Tanah Datar sudah 16 korban ditemukan
serta 10 masih dalam pencarian.
Dan
total korban meninggal dunia bencana alam longsor dan lahar dingin di Sumatera
Barat hingga saat ini, Selasa (14/5/2024) sudah mencapai 50 orang.
Sementara
itu puluhan warga Kenagarian Bukit Batabuah tetap memilih bertahan tinggal di
posko pengungsian meskipun kondisi rumah mereka masih bisa ditempati.
Hal
ini disebabkan kondisi curah hujan masih sering terjadi pada malam hari.
Sehingga warga merasa was-was terhadap banjir lahar dingin susulan.
Hujan
dengan intensitas ringan kembali mengguyur sejumlah daerah di Kabupaten Agam.
Seperti di posko bencana lahar dingin Gunung Marapi yang terletak di Sekolah
Dasar 08 Bukit Batabuah juga diguyuri hujan sejak Maghrib.
Kondisi
ini membuat pengungsi merasa cemas. Apalagi kondisi sungai Batang Kaciak yang
berada di belakang rumah warga belum selesai dinormalisasi.
Sementara posko pengungsi yang cukup jauh dari bataran sungai, cukup membuat mereka merasa lega.Saat ini terdapat sekitar 93 jiwa warga Bukit Batabuah yang mengungsi di tiga lokal Sekolah SD 08 Kubang Duo Koto Panjang.
Umumnya para pengungsi terdiri lansia dan anak anak. Sedangkan para remaja milih tetap bertahan di sekitar rumah untuk menjaga harta benda mereka dari aksi pencurian. Pengungi yang memiliki lansia mengakui sangat membutuhkan pemler lansia serta makan khusus lansia.