Rapat Koordinasi Tekan Angka Stunting Hingga 14% di Sumatera Utara
Kitakini.news -Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sumatera Utara (Sumut) gencar berupaya mencapai target prevalensi stunting 14 persen.
Baca Juga:
Sejauh ini, prevalensi stunting di
Sumut berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 sebesar 18,9
persen.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara
(Sumut) Hassanudin mengharapkan prevalensi stunting Sumut tahun 2024, terus
menurun hingga mencapai angka satu digit.
Harapan itu tentunya dapat diwujudkan
dengan upaya-upaya percepatan penurunan stunting yang maksimal hingga Oktober
2024 nanti.
"Tahun ini target kita untuk mencapai
target 14%, tentunya perlu kerja bersama, perlu inovasi-inovasi lagi dalam
rangka mencapai target tersebut, berangkat dari evaluasi yang ada kami kan
langsung implementasikan di lapangan dalam rangka menurunkan stunting jangka
pendek," kata Hassanudin usai gelaran rapat kordinasi TPPS, Selasa (21/5/2024).
Berdasarkan data Survei Kesehatan
Indonesia tahun 2024 menunjukkan bahwa dalam 10 tahun terakhir terjadi
penurunan preferensi stunting yang cukup tajam.
Akan tetapi pada tahun 2023 yang lalu
penurunan angka stunting terjadi hanya sebesar 0,1% atau menjadi 21,5%, di mana
sebelumnya ditargetkan pada tahun 2023 dapat turun lebih cepat lagi, sehingga
on the track pada tahun 2024 bisa mencapai target yang diharapkan yaitu 14%
secara nasional.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN
Sumut, Munawar Ibrahim mengatakan bahwa rapat kordinasi ini sangat krusial
karena adan menentukan posisi Sumatera Utara apakah dapat mencapai target 14%
atau tidak.
Munawar juga akan melakukan
upaya-upaya dengan berkodinasi dengan stakeholder terkait untuk mengintervensi
stunting di Provinsi Sumatera Utara.
"Mengajak semua pihak terutama OPD jajaran Pemprov untuk seperti harapan Pak Gubernur agar menata ulang, mempercepat dengan menghidupkan posyandu 100% dan meningkatkan ukuran bumil dan anak balita juga 100% kalau tidak sweeping dan jemput bola," kata Munawar.