Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Bencana Sumatera Barat

Kitakini.news -Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beserta Ibu Iriana bertolak ke lokasi bencana banjir bandang dan lahar dingin di Sumatera Barat.

Baca Juga:

• Banjir Bandang Terjang Barus, Rahmansyah Minta Effendi Pohan Perintahkan Dinas PUPR Turun ke Lokasi
• Bangunan Rusak Diterjang Banjir, Siswa di Padangsidimpuan Numpang Ujian
• Kejari Samosir Usut Dugaan Korupsi Dana Bansos Korban Banjir Bandang

Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana bertolak ke lokasi bencana banjir bandang dan lahar dingin di Sumatera Barat.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi akan menyerahkan bantuan di sejumlah titik di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Padang Panjang.

Presiden Jokowi mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, Selasa (21/5/2024).

Kedatangan Presiden dan Ibu Iriana disambut oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Agus Hariadi, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Mochammad Hasan, Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol. Suharyono, dan Komandan Lanud Sutan Sjahrir Kolonel Nav. Sani.

Hanya beberapa menit di Bandara, rombongan presiden langsung bertolak ke Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Padang Panjang menggunakan jalur darat, sekitar 120 kilometer dari Kota Padang.

Presiden RI dan Ibu Iriana akan kunjungi lokasi banjir bandang sekaligus menyerahkan bantuan di Sumbar.

Presiden Jokowi akan menuju Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam, untuk meninjau posko tanggap darurat sekaligus menyerahkan santunan duka dan bantuan bagi keluarga korban terdampak bencana.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam penerbangan menuju Sumatra Barat yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin.

Banjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatra Barat pada 11 Mei 2024 lalu, menghantam empat kabupaten terdampak cukup parah. Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.

Akibat bencana ini tercatat ada 61 orang meninggal dunia. Sementara itu berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih ada 14 orang hang dilaporkan hilang dan hingga kini masih dalam pencarian.(**)