Hassanudin: Perlu 4 Penerapan Poin Percepatan Penurunan Stunting
![Hassanudin: Perlu 4 Penerapan Poin Percepatan Penurunan Stunting](https://cdn.kitakini.news/uploads/images/202406/_3435_Hassanudin--Perlu-4-Penerapan-Poin-Percepatan-Penurunan-Stunting.png)
Kitakini.news -Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) terus meningkatkan percepatan penanganan Stunting. Melalui Intervensi Serentak Percepatan Stunting, Pemprovsu optimis mencapai target yang diharapkan.
Baca Juga:
Pemprovsu menargetkan Prevalensi Stunting 14,5 persen di tahun 2024, dan saat ini angka Prevalensi Stunting Sumut sebesar 18,9 persen.
Penjabat Gubernur Sumut (Pj Gubsu),
Hassanudin mengungkapkan, ada 4 poin penting yang perlu ditindaklanjuti di
Sumut yaitu mengaktifkan 15.344 Posyandu, penimbangan Baduta 100 persen,
bahu-membahu menghidupkan Posyandu, dan menjamin kecukupan makanan sampai ke
Baduta dan ibu hamil.
"Ini butuh koordinasi dan kolaborasi, penanganan Stunting butuh kerjasama strategis antara pemerintah daerah, Dinas
Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, TPPS kabupaten/kota dan Stakeholder lainnya," ujarnya di Medan,
Selasa (4/6/2024).
Ketepatan intervensi yang dilakukan, menurut Hassanudin, harus tepat sasaran
agar secara nyata berdampak kepada penurunan stunting. Misalnya, intervensi
spesifik seperti suplemen, ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI.
"Kita juga perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat soal gizi seimbang,
perilaku hidup bersih, pentingnya sanitasi yang layak dan ini harus dilakukan
secara terus menerus dan masif," tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto mengatakan, perlunya menurunkan angka Stunting baru, bukan memperbaiki gizi bayi yang sudah tervonis Stunting. Langkah lainnya yang perlu menjadi perhatian adalah memonitor calon pengantin atau pengantin baru, agar mencegah melahirkan bayi Stunting.
"Kalau kita fokus membenahi anak Stunting kemungkinan normalnya hanya 20 persen, jadi kita lebih baik fokus pada mencegah lahirnya stunting baru, sembari berupaya mengoreksi bayi stunting. Ini diawali dari calon memonitor calon pengantin dan pengantin baru agar tidak melahirkan anak Stunting," beber Tavip.
Tavip juga berpesan agar stakeholder mengambil peran dalam penurunan angka
stunting. "Lihat apa yang menjadi tugas provinsi, kabupaten/kota, pusat dan
stakeholder lainnya agar intervensi yang kita lakukan berjalan maksimal,"
imbuhnya. (**)
![Sebanyak 2 Ribu Lebih Rumah Akan Dibedah di Sumut](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
Sebanyak 2 Ribu Lebih Rumah Akan Dibedah di Sumut
![Festival Bunga dan Buah di Karo Jadi Momen Kebanggaan Budaya di Kancah Internasional](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
Festival Bunga dan Buah di Karo Jadi Momen Kebanggaan Budaya di Kancah Internasional
![Agus Fatoni Kagum Dengan Kreativitas Masyarakat Karo](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
Agus Fatoni Kagum Dengan Kreativitas Masyarakat Karo
![Agus Fatoni Dorong UMKM Manfaatkan Peluang Pasar Global](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
Agus Fatoni Dorong UMKM Manfaatkan Peluang Pasar Global
![Lagi, Sumut Tuan Rumah Aquabike World Championship, Fatoni: Harus Berdampak Besar Bagi Perekonomian Masyarakat](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)
Lagi, Sumut Tuan Rumah Aquabike World Championship, Fatoni: Harus Berdampak Besar Bagi Perekonomian Masyarakat
![Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sumut, Pj Gubsu Ajak Masyarakat Gunakan Produk Lokal](https://cdn.kitakini.news/image/0.png)