Idul Adha di Indonesia Serentak, tapi Beda dengan Arab Saudi

Melansir berbagai sumber, Senin (10/6/2024), hal ini diketahui setelah pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada hari ini, Sabtu (8/6).

Baca Juga:

• Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024 Setelah Kekalahan 0-1 dari Filipina
• Jangan Habiskan! BEI Ajak Karyawan Investasikan Bonus Akhir Tahun
• Korupsi IMB Balei Merah Putih Siantar, Mantan GM PT GSD Dituntut 1,5 Tahun Penjara

"Dan insya Allah Hari Raya Idul Adha jatuh pada Senin, tanggal 17 Juni 2024," ungkap Wamenag Saiful Rahmat Dasuki,

Wamenag mengungkapkan, dari dua metode penentuan awal bulan Qamariah, yakni hisab dan rukyatulhilal, sama-sama memenuhi kriteria untuk masuk bulan Zulhijah.

Berdasar hisab,posisi hilal pada Jumat sore diketahui bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia berkisar antara 7 derajat 15,82 menit hingga 10 derajat 41,09 menit. Sedangkan, sudut elongasinya mencapai 11 derajat 34,83 menit hingga 13 derajat 14,47 menit.

Kemenag sendiri menggunakan kriteria visibilitas hilal mabims dalam menentukan awal bulan Qamariah dengan mensyaratkan ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Informasi hisab tersebut kemudian dikonfirmasi dengan laporan rukyatulhilal dari para petugas rukyat Kemenag di seluruh Indonesia. Rukyatulhilal sendiri dilakukan di 114 titik.

"Para petugas di berbagai daerah di Indonesia yang telah melaksanakan pengamatan hilal dan tim penerima laporan rukyat di pusat telah mengonfirmasi bahwa hilal terlihat di beberapa titik tersebut," tutur Saiful.

Karena itu, berdasar data hisab dan rukyat tersebut, Kemenag bersama para ulama, organisasi agama Islam, ahli astrologi, dan lainnya bersepakat bahwa 1 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi juga menyinggung soal perbedaan waktu Hari Raya Idul Adha antara Indonesia dan Arab Saudi. Saudi telah menetapkan Idul Adha jatuh pada 16 Juni 2024.

Menurutnya, perbedaan tersebut bukanlah sesuatu yang harus dibesar-besarkan. "Itu selisih (waktu, Red) antarnegara yang terjadi dan diharapkan tidak mengusik persatuan yang ada," ungkapnya.

Dengan keputusan sidang isbat itu, artinya warga NU dan Muhammadiyah bakal melaksanakan salat Idul Adha bersama. Sebab, sebelumnya, PP Muhammadiyah telah menetapkan 10 Zulhijah atau Hari Raya Idul Adha jatuh pada 17 Juni 2024.*